Sabtu, 27 April 2024

Siapa Bilang Menanam Anggrek Itu Susah, Pahami Saja Karakteristiknya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Stan milik Udik saat ramai dikunjungi calon pembeli dalam Surabaya Orchid Be Great yang diadakan oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia dan suara Surabaya Media, Kamis (30/6/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Untuk sebagian orang mungkin berpikir merawat tanaman anggrek sangat susah, namun menurut Udik pembudidaya tanaman di Taman Arjuno Singosari, Malang itu hanya mitos belaka.

Kata Udik, kunci dalam merawat anggrek adalah memahami karakteristik jenis tanaman itu sendiri. Misalnya anggrek jenis Dendrobium yang cukup sering dijumpai di Kota Surabaya.

“Jenis anggrek Dendrobium ini bisa tahan di iklim seperti Kota Surabaya dan bisa mekar dalam rentang waktu sekitar dua bulan,” kata Udik kepada suarasurabaya.net, di Hall Suara Surabaya Centre (SSC) Jl. Raya Bukit Darmo No. 22-24 Surabaya, Kamis (30/6/2022).

Anggrek Dendrodium juga tahan dengan suhu cuaca yang cukup panas hingga 33 derajat Celcius.

Namun kuncup atau kelopak bunga Dendrodium yang ditanam di suhu udara yang panas akan sedikit gelap di awal pertumbuhan. Tapi Anggrek Dendrodium akan terus beradaptasi melalui tunas yang baru dan tumbuh dengan kelopak bunga berwarna cantik.

“Saat tanaman anggrek dicoba dibudidayakan di daerah dataran rendah, tingkat kematiannya di awal-awal cukup tinggi. Tapi setelah bisa beradaptasi dengan perawatan yang baik, anggrek akan tumbuh dengan kuat dan tahan dengan penyakit,” imbuhnya.

Berbicara soal penyakit, tanaman ini juga rentan terserang panyakit atau biasa dikenal dengan hama sehingga perlu diperhatikan langkah antisipasinya. Kata Udik, munculnya hama pada tangaman anggrek juga tergantung dari musim yang sedang berlangsung.

Jika sedang musim hujan biasanya tanaman akan lebih sering terjangkit jamur, sedangkan untuk musim kemarau cenderung kepada tungau atau serangga.

“Untuk mengantisipasinya bisa dengan pestisida yang terbuat dari organik ataupun kimia,” ujarnya.

Sejumlah tanaman anggrek di depan hall Suara Surabaya Centre dalam kegiatan Sobat PAI, Kamis (30/6/2022). Foto: Iping suarasurabaya.net

Untuk pestisida jenis organik, Udik menyarankan agar menggunakan air hasil rebusan dari kulit bawang. Kata dia air tersebut efektif untuk menjaga anggrek dari serangan hama.

“Tapi untuk menjaga tanaman anggrek dari serangan hama dalam skala yang besar, harus digunakan pestisida kimiawi. Kalau organik tidak memungkinkan,” terangnya.

“Untuk merawat anggrek kita harus paham betul dengan karakternya, kalau anggrek yang jenisnya di hawa dingin jika kita tanam di Surabaya ya pasti akan mati. Meski merawatnya dengan hati-hati tentu akan mati, untuk itu perlu mengetahui jenisnya terlebih dahulu,” pungkas Udik.

Udik menjadi salah satu pengisi tenant dalam gelaran pameran anggrek Sobat PAI (Surabaya Orchid Be Great – Perhimpunan Anggrek Indonesia)  yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Anggrek Indonesia se Surabaya Raya dan Suara Surabaya Media. Acara ini berlangsung di Hall Suara Surabaya Centre mulai 30 Juni – 3 Juli 2022.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
27o
Kurs