Sabtu, 14 Juni 2025

Membangun Sistem yang Tangguh: Pentingnya Kekebalan Siber dalam Keamanan TI

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi keamanan siber untuk mencegah kebocoran data. Foto: Freepik

Survei terbaru dari Kaspersky mengungkapkan bahwa sekitar 71 persen profesional keamanan siber di Asia Pasifik menganggap Kekebalan Siber sebagai strategi yang efektif untuk menekan kemampuan penjahat dunia maya dalam menembus jaringan dan merusak sistem.

Dilansir dari Antara pada Selasa (6/5/2025), Kaspersky menjelaskan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan semakin tingginya permintaan untuk mengembangkan sistem yang aman sejak awal (secure by design), alih-alih hanya mengandalkan solusi keamanan tambahan.

Kekebalan Siber adalah konsep sistem teknologi informasi (TI) dan operasi teknologi (OT) yang aman karena dibangun dengan desain yang memperhatikan aspek keamanan secara menyeluruh.

Sistem ini memiliki ketahanan bawaan terhadap serangan siber, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada solusi keamanan eksternal dan biaya yang terkait.

Dalam penelitian ini, Kaspersky melibatkan 850 profesional keamanan siber dari berbagai kawasan, termasuk Asia Pasifik, Timur Tengah, Turki, Afrika, Eropa, Amerika, dan Rusia.

Fokus utama penelitian adalah mengukur seberapa familiar para responden dengan istilah Kekebalan Siber (Cyber Immunity) dan bagaimana mereka menilai efektivitas konsep ini dalam memberikan perlindungan terhadap ancaman siber.

Hasilnya menunjukkan bahwa 85 persen responden global memahami istilah Kekebalan Siber dan makna sesungguhnya. Di Asia Pasifik, tingkat pemahaman ini hampir serupa, yakni 84 persen.

Dari mereka yang memahami konsep ini, hampir tiga per empat (73 persen) responden global menganggap Kekebalan Siber sebagai strategi yang sangat efektif untuk mengurangi kemampuan penjahat siber dalam menembus jaringan dan membahayakan sistem.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa sekitar sepertiga (28 persen) profesional di Asia Pasifik percaya Kekebalan Siber dapat secara signifikan mengurangi frekuensi serangan siber, sementara 36 persen lainnya merasa konsep ini dapat meminimalkan dampak negatif serangan. Sebanyak 35 persen responden yakin bahwa Kekebalan Siber dapat memberikan kedua manfaat tersebut sekaligus.

Adrian Hia Direktur Pelaksana Kaspersky untuk Asia Pasifik, menyambut baik temuan ini.

“Sangat menggembirakan melihat para profesional keamanan siber di Asia Pasifik sangat memahami konsep Kekebalan Siber kami yang telah dipatenkan dan melihat nilai yang dibawanya ke dalam kerangka kerja keamanan TI mereka,” ujar Adrian.

Ia menambahkan bahwa Kekebalan Siber kini menjadi inti penting dalam strategi keamanan siber yang perlu diadopsi oleh organisasi, terutama dengan semakin pesatnya integrasi teknologi baru, seperti kecerdasan buatan (AI), di kawasan Asia Pasifik. (ant/kak/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Sabtu, 14 Juni 2025
29o
Kurs