Kamis, 26 Juni 2025

Jumlah Uang Palsu di Masyarakat Turun Sepanjang 2020

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Uang palsu. Foto: Antara

Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan jumlah uang palsu yang ditemukan di masyarakat sepanjang 2020 dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan peningkatan transaksi digital dan kondisi pandemi Covid-19.

“Dibandingkan 2019 penemuan uang palsu pada 2020 turun dengan rasio uang palsu adalah 5 lembar dari 1 juta lembar. Sementara 2019 ke tahun sebelumnya, rata-rata rasio yang ditemukan 9 lembar di setiap 1 juta lembar uang rupiah yang diedarkan,” kata Marlison Hakim Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI dalam konferensi pers yang digelar daring, Rabu (14/4/2021) hari ini.

Didorong penggunaan transaksi digital, lanjut Marlison, pada triwulan I 2021 rasio temuan uang palsu sangat rendah yakni dua lembar uang palsu dalam 1 juta lembar uang yang diedarkan.

“Jadi terlihat dalam masa Covid-19 ini, kemudian juga semakin tingginya digitalisasi, itu memang berdampak terhadap penurunan uang palsu yang ditemukan di masyarakat,” ungkap Marlison dikutip Antara.

Marlison menjelaskan Bank Indonesia melalukan kegiatan preventif sebagai langkah untuk mengantisipasi maraknya peredaran uang palsu selama Lebaran 2021. Bank Indonesia, kata dia, terus melakukan peningkatan kualitas terhadap bahan dan unsur pengaman uang rupiah.

Kemudian, pencegahan yang paling penting adalah edukasi masyarakat dengan mengajak untuk menjaga rupiah dengan sikap cinta, bangga, dan paham rupiah.

“Salah satu unsur cinta adalah bagaimana masyarakat kita mengajak untuk mengenal merawat dan menjaga. Kita mengajak masyarakat untuk mengenali rupiah kita dengan 3 D yakni Dilihat Diraba Diterawang,” jelas Marlison.

Lebih lanjut Bank Indonesia memperkirakan transaksi digital banking sepanjang 2021 akan mencapai Rp32.206 triliun atau lebih tinggi dibandingkan pada 2020 yang sebesar Rp27.036 triliun. BI juga mencatat ekosistem digital melalui platform e-commerce semakin diminati masyarakat. Pada Februari 2021, nominal transaksi e-commerce mencapai Rp27,2 triliun, naik 45,28 persen (yoy) dan secara volume naik 107,1 persen (yoy) menjadi 174,6 juta transaksi.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Kamis, 26 Juni 2025
31o
Kurs