Minggu, 18 Mei 2025

Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka Lagi, Kuota Dibatasi 200 Pendaki per Hari

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Foto udara penampakan kawasan Ranu Kumbolo di Gunung Semeru, Jawa Timur. Foto: Antara

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru mulai 18 Mei 2025.

Seiring dengan pembukaan tersebut, pihak TNBTS memberlakukan pembatasan kuota pendaki sebanyak 200 orang per hari.

“Setiap pendaki kini wajib mendaftar secara daring melalui laman resmi bromotenggersemeru.id paling lambat dua hari sebelum pendakian,” kata Rudijanta Tjahja Nugraha Kepala Balai Besar TNBTS dilansir dari Antara, Sabtu (17/5/2025).

Melalui surat pengumuman Nomor: PG.9/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025, Balai Besar TNBTS menyatakan bahwa jalur pendakian Gunung Semeru resmi dibuka kembali mulai 18 Mei 2025 dengan batas akhir pendakian hingga Ranu Kumbolo.

Pembukaan itu merupakan hasil pertimbangan matang dari pihak berwenang setelah status aktivitas Gunung Semeru ditetapkan pada Level II (Waspada) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Momen itu bukan hanya sekadar pembukaan akses wisata, melainkan momentum untuk menumbuhkan kesadaran baru dalam berwisata alam yang bertanggung jawab dan mencintai lingkungan.

“Dengan kuota 200 orang per hari dan durasi pendakian 2 hari 1 malam, maka seluruh pendaki juga diwajibkan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian demi menjamin keselamatan dan kelestarian alam,” tuturnya.

Ia menjelaskan, langkah tersebut sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 dan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor 2 Tahun 2024, yang menegaskan pentingnya pengelolaan kawasan konservasi berbasis keadilan tarif dan perlindungan ekosistem.

“Pendakian Gunung Semeru kini dikategorikan sebagai kunjungan taman nasional kelas II, sebuah pengingat bahwa petualangan alam tidak lepas dari tanggung jawab pelestarian,” katanya.

Lebih dari sekadar mendaki, lanjutnya, pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru adalah panggilan untuk mendidik diri menjadi wisatawan bijak, memberdayakan komunitas lokal, mencerahkan cara pandang terhadap pentingnya konservasi, dan memupuk nasionalisme melalui kecintaan pada warisan alam negeri ini.

“Mari mendaki dengan hati, menapak dengan bijak, dan pulang membawa nilai,” ujarnya. (ant/kak/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Minggu, 18 Mei 2025
26o
Kurs