
Dito Ariotedjo, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menegaskan bahwa apresiasi berupa jam tangan mewah Rolex dari Prabowo Subianto Presiden kepada para pemain Timnas Sepak Bola Indonesia adalah bentuk penghargaan pribadi, bukan perlakuan istimewa terhadap cabang olahraga tertentu.
“Ini bentuk apresiasi pribadi Presiden atas sejarah yang ditorehkan Timnas. Kita harus akui, mereka sudah menembus proses tertinggi dalam kualifikasi Piala Dunia. Tapi bukan berarti cabang olahraga lain diabaikan,” ujar Dito di Jakarta, Kamis (12/6/2025) dilansir Antara.
Penegasan ini disampaikan Dito menanggapi kritik sejumlah pihak, termasuk Lindswell Kwok mantan atlet wushu nasional yang menyayangkan adanya kesenjangan penghargaan dan bantuan dana antarcabang olahraga.
Dito menambahkan, perhatian Prabowo Presiden terhadap dunia olahraga bersifat menyeluruh dan tidak terbatas pada sepak bola.
Ia mencontohkan saat masih menjabat Menteri Pertahanan, Prabowo juga memberikan apresiasi pribadi kepada seluruh kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana beliau, secara mendadak, memberikan penghargaan kepada seluruh kontingen Indonesia di Paris. Ini mungkin tidak banyak diberitakan, tapi ini fakta. Beliau benar-benar peduli dan mencintai olahraga,” tambah Dito.
Lebih lanjut, Dito menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memang memprioritaskan peningkatan prestasi Indonesia di tiga ajang besar: Asian Games, Olimpiade, dan Piala Dunia.
“Tentu apresiasi dan bonus akan diberikan kepada siapa pun yang mencetak sejarah, baik di Asian Games maupun Olimpiade. Jadi tidak perlu dipertanyakan, pasti akan ada penghargaan dari pemerintah,” tegasnya.
Menanggapi kritik soal kesenjangan antar-atlet, Dito menilai hal itu lebih kepada persoalan persepsi. Ia menegaskan bahwa banyak cabang olahraga yang sudah mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah maupun Prabowo Presiden secara langsung.
“Faktanya, banyak kontribusi nyata Prabowo Presiden dalam dunia olahraga. Beliau aktif mengembangkan olahraga berkuda, polo, dan bahkan membangun fasilitas pelatnas (training center) di Bekasi,” kata Dito.
Ia juga menyebut saat ini Kemenpora mendapat keistimewaan dalam hal alokasi anggaran untuk pelatnas. Ini dinilainya sebagai langkah konkret pemerintah dalam mendukung pembinaan jangka panjang atlet nasional.
“Alhamdulillah, Kemenpora menjadi salah satu kementerian yang mendapatkan keistimewaan anggaran pelatnas bagi para atlet. Ini bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung seluruh cabang olahraga,” pungkas Dito. (ant/bil/iss)