
Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia, hari ini, Senin (16/2025), melakukan pertemuan bilateral tingkat tinggi Leaders’ Retreat bersama Lawrence Wong Perdana Menteri Singapura, di Parliament House, Singapura.
Dalam pertemuan itu, Prabowo mendorong kolaborasi strategis antara Temasek Holdings perusahaan investasi milik negara Singapura, dan Danantara Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
RI 1 menyebut, kolaborasi bisa dilakukan di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun pada sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting.
“Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan, kawasan industri berkelanjutan, serta pengembangan wilayah Batam, Bintan, dan Karimun dalam sektor energi rendah karbon dan infrastruktur penting,” ucap Prabowo.
Danantara yang diluncurkan sebagai dana abadi strategis, kata Presiden RI merupakan energi masa depan Indonesia.
Inisiatif itu mengedepankan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang, termasuk proyek transisi energi bersih, dan pembangunan kawasan industri ramah lingkungan.
Kemudian, Prabowo mengapresiasi kontribusi besar Singapura dalam investasi langsung ke Indonesia.
Berdasarkan data, investasi dari Singapura tahun 2024 mencapai sekitar sepertiga dari total Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia.
“Terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Kami berkomitmen memperkuat kolaborasi dan kemitraan ini lebih jauh lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan pentingnya adopsi praktik-praktik terbaik dari Singapura, termasuk urusan pembangunan hunian terjangkau, pengelolaan dana negara, dan diplomasi berbasis budaya seperti Orchid Diplomacy.
“Saya belajar dari Singapura dan menurut saya Singapura telah memulai banyak kebijakan yang berhasil,” tandasnya.
Pada momen itu, Presiden ke-8 RI mendapat kehormatan dari Pemerintah Singapura untuk memberikan nama tanaman anggrek spesial dengan nama Dora Sigar Soemitro ibundanya.
Pemberian nama tersebut merupakan bentuk penghormatan atas perjuangan dan kasih sayang seorang ibu, simbol kedekatan personal, dan wujud penghargaan diplomatik dalam tradisi Singapura. (rid/ipg)