Rabu, 25 Juni 2025

Guru Besar UI Usulkan Indonesia Bentuk Koalisi Perdamaian untuk Perang Iran dan Israel-AS

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Prof Hikmahanto Juwana Pengamat Hubungan Internasional dalam Dialektika Demokrasi di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/5/2025). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Hikmahanto Juwana Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) mengatakan, perlu pembentukan coalition for peace atau koalisi negara-negara yang menghendaki perdamaian untuk mengatasi meningkatnya konflik Iran dan Israel-Amerika Serikat.

Pihaknya menyebut, Indonesia sebagai negara yang memilih politik luar negeri bebas aktif untuk menjaga kedaulatan dan aktif menyelesaikan isu-isu global, harus menyuarakan perdamaian.

“Saya usulkan kalau perang ini eskalasinya tetap tinggi, agar buat Coalition for Peace (koalisi perdamaian), harus buat koalisi negara-negara yang menghendaki perdamaian,” katanya, pada Selasa (24/6/2025).

Eskalasi konflik antara Iran dengan Israel-Amerika Serikat terus mengalami peningkatan. AS yang sebelumnya ikut menyerang Iran, dibalas oleh Iran dengan mengirimkan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar.

Bahkan, saat Donald Trump menyatakan gencatan senjata, Iran tetap melakukan serangan ke Israel dan memakam korban jiwa.

Hikmahanto menegaskan, Indonesia harus terus berpihak pada perdamaian.

“Jadi, bukan berpihak pada yang bersenjata siapa, tapi harus mengkehendaki perdamaian,” katanya.

Ia menegaskan, ketegangan antara Iran dan Israel-AS, berbeda dengan Israel-Palestina, karena yang terjadi di Palestina adalah penjajahan yang dilakukan oleh Israel.

“Soal Palestina agak beda, karena penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, sehingga harus mendukung Palestina,” ucapnya.

Dengan kondisi saat ini, ia mengatakan bahwa Indonesia juga harus menyiapkan rencana cadangan sebagai bentuk antisipasi jika eskalasi terus mengalami peningkatan.

Hikmahanto memandang, jika perang dunia ketiga benar-benar terjadi imbas panasnya Iran dan Israel-AS, belum tentu Indonesia aman, melainkan bisa saja terdampak atas perang tersebut.

“Sehingga, harus selalu punya rencana cadangan, apa yang dilakukan ketika ini berskalasi besar,” tandasnya.(ris/iss)

 

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Rabu, 25 Juni 2025
25o
Kurs