
Pandu Sjahrir Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menginginkan 889 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah satu komando Danantara Indonesia.
“Saya kasih contoh seperti yang sekarang full time saya kerjakan. Di Danantara ini sekarang semua 889 perusahaan sedang kita fokus untuk bisa menjadi semacam satu komando, tidak lagi hanya melihat ‘urusan saya (sendiri)’, (tapi) bagaimana bisa kita saling kerja sama,” ujar Pandu dalam Forum Ekonomi & Keuangan Digital oleh Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Ia mengatakan satu komando di bawah Danantara Indonesia itu ditujukan untuk mempermudah konsolidasi dan kerja sama, sebagai upaya bersama mencapai target pertumbuhan sebesar 8 persen year-on-year (yoy), sebagaimana dicanangkan Prabowo Subianto Presiden.
“Salah satu keinginan yang diinginkan Pak Presiden adalah bagaimana kita semua bisa bersatu untuk bisa mencapai tujuan besar pertumbuhan ekonomi yang sustainable di angka 8 persen (yoy). Sekarang adalah waktu yang pas untuk tidak lagi hanya memikir peran kita saja, tapi memikirkan Indonesia secara keseluruhan,” ujar Pandu seperti dilansir Antara.
Danantara Indonesia menargetkan dapat melakukan konsolidasi bisnis dari sebanyak 889 perusahaan BUMN yang ada saat ini menjadi hanya sebanyak di bawah 200-an perusahaan.
Pasca didirikan, Danantara Indonesia telah melakukan berbagai kerja sama investasi dengan negara lain, hingga melakukan aksi korporasi dengan memberikan modal usaha bagi perusahaan BUMN.
Danantara Indonesia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan Arab Saudi yaitu ACWA Power, dengan total pendanaan proyek hingga 10 miliar dolar AS atau setara Rp162,36 triliun (kurs Jisdor: Rp16.236 per dolar AS).
Danantara Indonesia bersama Qatar Investment Authority (QIA) telah menjalin kemitraan strategis untuk mengelola dana investasi senilai 4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang ditujukan untuk pembangunan di Indonesia.
Dari sisi aksi korporasi, Danantara Indonesia telah memberikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk.
Dengan perusahaan swasta, Danantara Indonesia dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bekerja sama untuk mendukung pengembangan pabrik chlor alkali – ethylene dichloride (CA-EDC) dengan investasi mencapai 800 juta dolar AS atau Rp13 triliun (kurs Rp16.289).(ant/iss)