ICC: Hongaria Langgar Statuta Roma karena Tak Tangkap Netanyahu

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyatakan Hongaria yang telah melanggar kewajiban hukumnya sebagai negara pihak Statuta Roma, karena tidak menjalankan perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel.

Netanyahu diketahui mengunjungi Hongaria pada 3–6 April 2025, setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan rahasia terhadapnya pada November 2024, yang kemudian diumumkan ke publik pada hari yang sama.

“Hongaria gagal memenuhi kewajiban internasionalnya berdasarkan Statuta Roma dengan tidak mengeksekusi permintaan Mahkamah untuk menahan sementara Netanyahu saat dia berada di wilayah Hongaria,” bunyi pernyataan ICC seperti dilansir Antara, Sabtu (26/7/2025).

Akibat pelanggaran ini, para hakim ICC merujuk masalah tersebut ke Majelis Negara-Negara Pihak (Assembly of States Parties/ASP), badan pengatur ICC untuk menentukan langkah-langkah yang diperlukan agar kepatuhan negara anggota dapat ditegakkan.

ICC mengungkapkan bahwa mereka telah menghubungi Hongaria sejak 21 Maret 2025, menawarkan pertemuan dan panduan hukum.

Namun, pemerintah Hongaria menolak untuk berkonsultasi. Bahkan saat permintaan penangkapan resmi dikirimkan pada 3 April, pemerintah Hongaria tetap tidak melakukan tindakan apa pun.

Sebagai alasan, Hongaria menyatakan bahwa hukum nasional mereka tidak mengizinkan penangkapan terhadap kepala negara yang masih aktif dan memiliki kekebalan, terutama karena Israel bukan negara pihak Statuta Roma.

Namun, ICC menegaskan bahwa alasan hukum domestik tidak dapat dijadikan pembenaran untuk melanggar kewajiban internasional.

“Ketiadaan atau ketidaksesuaian legislasi domestik tidak dapat membenarkan ketidakpatuhan terhadap kewajiban negara pihak berdasarkan Statuta,” tegas ICC.

Untuk diketahui, Netanyahu hadir di Hongaria atas undangan resmi dari pemerintah setempat. ICC menyatakan kunjungan itu memang sudah dijadwalkan, sehingga bukan merupakan kejutan. (ant/bil/iss)