
Sebagian hasil identifikasi jenazah korban Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran Sidoarjo yang menggunakan metode DNA telah tuntas, pada Selasa (7/10/2025).
Kombes Pol Khusnan Marzuki Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, mengatakan sebagian hasil identifikasi DNA itu akan dikirim dari Laboratorium DNA di Jakarta ke RS Bhayangkara Surabaya.
“Insya Allah hari ini DNA sudah ada yang jadi, nanti kami rekonsiliasi jam 15.00 WIB. Mudah-mudahan cepat, dan setelah maghrib bisa kami sampaikan hasilnya ke rekan-rekan,” katanya, pada Selasa (7/10/2025).
Dengan menggunakan metode DNA, jenazah yang sebelumnya tidak bisa diidentifikasi dengan metode primer seperti sidik jari dan panoramik gigi, hingga metode sekunder seperti properti korban, dipastikan sudah bisa teridentifikasi.
“Begitu lab DNA sudah keluar semua, berarti sudah fix, tidak ada keraguan lagi,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan, semua jenazah yang butuh identifikasi DNA dikirim ke Jakarta secara berharap. Namun, untuk waktu identifikasi tidak seluruhnya sama, butuh waktu tiga hari hingga dua minggu.
“Ada yang cepat, ada yang tidak, tergantung tingkat kesulitan. Kayak kemarin di kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, itu ada yang sampai dua minggu karena tingkat kesulitannya. Tapi ini Alhamdulillah tiga hari langsung jadi,” ujarnya.
Seperti diketahui, hingga siang ini total ada 62 kantong jenazah yang telah diterima di RS Bhayangkara Surabaya. Dari jumlah itu, 7 kantong berisi potongan tubuh (body part), sementara sisanya merupakan jenazah utuh yang tengah dalam proses pencocokan identitas.(ris/faz)