Kamis, 23 Oktober 2025

Menkeu Menilai Uang Rp200 Triliun di Himbara Bisa Dorong Pertumbuhan Kredit

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Purbaya Sadewa Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/12/2022). Foto: Antara

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keungan (Menkeu) menilai penempatan dana Rp200 triliun di bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan hingga mencapai dua digit.

Purbaya menyampaikan itu sebagai respons atas data Bank Indonesia (BI) yang mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 sebesar 7,7 persen, naik tipis dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.

Menurut dia, dana tersebut seharusnya dapat memperkuat likuiditas perbankan dan mengakselerasi penyaluran kredit.

“Mungkin September belum full impact dari uang itu (dana Rp200 triliun). Tapi kalau dari individual bank kan naiknya udah clear kan. Kalau dari 6 persen ke 7 persen itu naik 1 persen kan udah lumayan indikasinya membaik. Tapi pelan-pelan harusnya sih kalau impact-nya sudah full, kreditnya harusnya mendekati double digit nanti. Saya harap sih bisa double digit,” kata Purbaya, melansir Antara, Kamis (23/10/2025).

Menkeu menilai pertumbuhan kredit yang relatif moderat itu utamanya dipengaruhi kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan beberapa waktu lalu.

Menurut dia, masih ada waktu pada triwulan IV untuk melihat perkembangan kredit perbankan sepanjang 2025.

“Harapan saya dengan uang yang Rp200 triliun tadi pertumbuhannya makin kencang sehingga ekonominya juga (tumbuh) makin kencang. Kita akan monitor terus dari waktu ke waktu, kalau kurang kita akan tambah lagi uang dari sistem,” tutur Bendahara Negara itu.

Untuk diketahui, pemerintah menempatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun di lima bank anggota Himbara guna memperkuat likuiditas perbankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Alokasinya yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI masing-masing Rp55 triliun, ke BTN sebesar Rp25 triliun dan ke BSI sebesar Rp10 triliun.(ant/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Kamis, 23 Oktober 2025
26o
Kurs