Rachmat Pambudy Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) mendorong perguruan tinggi untuk memperluas kontribusi melalui riset, inovasi dan karakter.
“Ketika kita berbicara tentang masa depan pendidikan tinggi, sesungguhnya kita sedang berbicara tentang masa depan bangsa,” katanya saat berada di Universitas Airlangga (Unair) Kampus C Surabaya, Selasa (11/11/2025).
Rachmat menekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat lahirnya ilmu pengetahuan, tetapi juga ruang pembentukan nilai.
“Perjalanan pendidikan tinggi adalah bagian dari perjalanan panjang peradaban bangsa,” ucapnya.
Ia mengatakan, bahwa dalam arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 menekankan peningkatan akses, relevansi kurikulum, mutu pembelajaran, serta penguatan riset dan inovasi. Hal tersebut, menempatkan pendidikan tinggi dalam prioritas pembangunan nasional.
Indonesia, kata dia, memiliki potensi yang luar biasa dalam pendidikan tinggi, yakni terdapat lebih dari 320 ribu dosen, 8 ribu peneliti dan 9 juta mahasiswa yang setiap tahun menghasilkan riset dan inovasi.
Seluruh potensi tersebut, lanjut dia, harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Tantangan kita adalah bagaimana mengorkestrasi seluruh potensi besar ini agar ilmu dan inovasi benar-benar menyentuh kebutuhan pembangunan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kontribusi Unair yang melakukan berbagai terobosan dalam berbagai bidang, seperti pengembangan ekonomi biru, teknologi akuakultur berbasis IoT, penguatan ekosistem startup riset, hingga riset kesehatan melalui kerja sama dengan RSUD Dr. Soetomo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang melakukan deteksi dini stunting, pengembangan vaksin, hingga inovasi klinis lainnya.
Menurutnya, hal itu jadi contoh bagaimana perguruan tinggi bisa memperluas dampak melalui riset yang tidak berhenti pada publikasi, tetapi kembali ke masyarakat sebagai solusi.
“Ini menunjukkan bagaimana riset dapat diterjemahkan menjadi kebermanfaatan. Ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi kontribusi langsung bagi pembangunan,” ucapnya.
Rachmat yakin, kampus memiliki kapasitas yang kuat untuk memperluas perannya sebagai mercusuar ilmu dan kemanusiaan.
Pihaknya berharap, perguruan tinggi bisa terus berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 lewat riset yang berkembang, reputasi global, dan budaya akademik yang solid. (ris/saf/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
