Sabtu, 15 November 2025

Indonesia-Yordania Kerja Sama Produksi Pupuk untuk Perkuat Program Pangan Nasional

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Rosan Roeslani Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara memberi keterangan kepada awak media usai mendampingi Prabowo Subianto Presiden bertemu dengan Raja Abdullah II ibn Al Hussein Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah di salah satu hotel, Jakarta, Sabtu (15/11/2025). Foto: Antara

Rosan Roeslani Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara menyatakan, kerja sama Indonesia dan Yordania dalam produksi pupuk akan ditindaklanjuti sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pasokan dan mendukung program pangan nasional yang berkelanjutan.

Menurutnya, Indonesia memiliki rencana joint venture di bidang fosfat sebagai bahan baku pupuk yang akan diperluas lagi bersama Pemerintah Yordania, guna memperkuat kapasitas industri kimia nasional di masa yang akan datang.

“Walaupun kita sebetulnya juga tadi disampaikan sudah ada joint venture juga, rencana sudah ada di bidang fosfat, itu kemikal untuk bahan baku pupuk,” kata Rosan usai mendampingi Prabowo Subianto Presiden bertemu dengan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein di salah satu hotel, Jakarta, Sabtu (15/11/2025) dilansir Antara.

Pupuk, lanjut Rosan, merupakan komponen vital bagi Indonesia. Sehingga, kolaborasi dengan Yordania diproyeksikan membuka peluang investasi lebih besar serta meningkatkan kemandirian sektor hulu demi kestabilan produksi nasional yang berdaya saing tinggi.

“Itu juga akan kita besarkan lagi, perluas lagi, karena pupuk ini juga sangat penting buat kita,” ujarnya.

Dia melanjutkan, hal itu menandai komitmen kedua negara memperkuat kerja sama strategis dalam ketahanan pupuk yang lebih kokoh berkelanjutan.

“Jadi, itu adalah beberapa kolaborasi yang akan kita tindaklanjuti ke depannya,” ucap Rosan.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan Pemerintah Yordania menjajaki kerja sama strategis dalam produksi pupuk serta pemanfaatan teknologi pertanian guna memperkuat ketahanan pangan dan efisiensi sektor pertanian kedua negara.

Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian mengatakan, Yordania merupakan salah satu produsen terbesar bahan baku pupuk, seperti potas dan pospat, yang sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam pengembangan industri pupuk di Indonesia.

Oleh karena itu, Kementan RI menawarkan pembentukan perusahaan guna menyuplai kebutuhan pupuk tidak hanya untuk Indonesia dan Yordania, tetapi juga kawasan Asia Tenggara dan negara-negara lain di Asia.

“Kami menawarkan bila menguntungkan kita bangun perusahaan bersama. Nah ini ide besarnya,” kata Mentan seusai menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Yordania Sudqi Attalah Al Omoush di Jakarta, Rabu (14/5/2025).

Kolaborasi itu diyakini dapat menekan biaya pupuk secara signifikan karena Indonesia memiliki kebutuhan pupuk yang besar sementara Yordania memiliki sumber bahan baku melimpah.

Penjajakan kerja sama juga mencakup pengembangan sistem manajemen air melalui irigasi yang telah terbukti sangat efisien dan sukses diterapkan di wilayah-wilayah pertanian Yordania.

Indonesia tertarik mengadopsi teknologi irigasi tersebut ke dalam sistem pertanian nasional untuk memperkuat kluster pertanian modern yang sedang dikembangkan di beberapa wilayah Indonesia.

Teknologi drone yang digunakan untuk penyebaran pupuk, pestisida, dan herbisida juga menjadi bagian penjajakan kerja sama yang akan diterapkan secara luas di Indonesia.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Sabtu, 15 November 2025
31o
Kurs