Minggu, 23 November 2025

Angola dan Ethiopia Tertarik Memperkuat Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Thomas Djiwandono (kiri) Wakil Menteri Keuangan, Airlangga Hartarto (tengah) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Arrmanatha Nasir (kanan) Wakil Menteri Luar Negeri dalam konferensi pers di salah satu hotel di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) malam waktu setempat. Foto: Antara

Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian menyampaikan, Angola dan Ethiopia menyatakan minat untuk memperdalam kerja sama di bidang pertanian dengan Indonesia.

Hal itu disampaikan melalui rangkaian pertemuan bilateral di sela KTT G20 Afrika Selatan 2025. Menko Perekonomian mengatakan, kedua negara benua Afrika itu berencana melakukan kunjungan resmi ke Indonesia tahun depan untuk menindaklanjuti ketertarikan tersebut.

“Terkait dengan pertemuan bilateral tadi baik dari Angola maupun Ethiopia menyatakan keinginan untuk berkunjung ke Indonesia. Tadi disampaikan mungkin pada kesempatan pertama di tahun depan mereka ingin berkunjung ke Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di salah satu hotel di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025) malam waktu setempat, yang dilansir Antara.

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, akan menyiapkan langkah teknis melalui kementerian terkait, termasuk melakukan pelaporan kepada Prabowo Subianto Presiden guna membuka peluang pendalaman kerja sama.

Airlangga menambahkan, sebenarnya sejumlah perusahaan Indonesia telah beroperasi di Ethiopia. Namun, masih memerlukan adanya kerangka kerja sama baru di bidang pertanian guna memperdalam investasi kedua negara.

“Kalau di Ethiopia, beberapa investor Indonesia sudah masuk di sana, lima sampai enam perusahaan (Indonesia) dan tentunya mereka juga membutuhkan support dari Indonesia terutama untuk di sektor agrikultur dan juga sektor-sektor yang mereka sangat butuhkan yaitu derivatif daripada kelapa sawit,” katanya.

Selain Angola dan Ethiopia, Airlangga menyebut sejumlah negara lain turut menyampaikan minat kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor.

Finlandia, misalnya, disebut tertarik menanamkan investasi pada industri pusat data (data center).

“Negara lain seperti Finlandia yang kita tahu negara dengan teknologi tinggi, mereka berminat untuk masuk (investasi) di dalam data center,” kata dia.

Kerja sama lain yang disinggung yakni penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Dahana dan perusahaan pertahanan Jerman, Rheinmetall, mengenai rencana pembangunan fasilitas bahan peledak.

Sementara di bidang energi, Airlangga menyebut adanya rencana investasi di sektor hulu migas dengan nilai investasi sekitar 2,6 miliar Dollar AS.

“Kemudian juga ada di (sektor) hulu migas dengan perkiraan investasi sekitar 2,6 miliar (dolar AS), namun ini masih tahap lanjutan baik Pertamina dengan mitranya,” sebutnya.

KTT G20 berfokus pada tiga sesi utama yang membahas berbagai tantangan global. Sesi pertama membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.

‎Sesi kedua berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.

‎Sementara sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

‎Sesi ketiga juga akan membahas mengenai mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan kali ini.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 23 November 2025
32o
Kurs