Rabu, 26 November 2025

Mensos Klaim Puluhan Ribu Warga Tolak Bansos karena Merasa Sudah Mampu

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Saifullah Yusuf Menteri Sosial didampingi jajaran pejabat Kementerian Sosial memberikan keterangan pers usai menyerahkan berkas usulan 40 tokoh menjadi Pahlawan Nasional kepada Fadli Zon Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (21/10/2025). Foto: Biro Humas Kemensos.

Kementerian Sosial (Kemensos) menerima sekitar 50 ribu keluarga mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial (bansos), karena merasa sudah mampu dan tidak lagi memenuhi kriteria sebagai keluarga penerima manfaat (KPM).

Saifullah Yusuf Menteri Sosial (Mensos), saat ditemui di Kantor Kementerian Sosial, Salemba, Jakarta, Rabu, (26/11/2025) mengatakan, tren penolakan bansos secara sukarela itu berlangsung sepanjang 2025.

Dia menilai, itu menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memastikan bantuan pemerintah diterima oleh warga yang lebih membutuhkan.

“Sekarang ini banyak masyarakat yang menolak bansos. Mereka mengatakan sudah cukup dan berharap bantuan dialihkan ke saudara lain yang lebih berhak,” kata dia, seperti dilaporkan Antara.

Gus Ipul menjelaskan, penolakan tersebut sebagian besar disampaikan melalui fitur usul–sanggah di aplikasi Cek Bansos, juga ada inisiatif pemerintah daerah untuk menempel stiker bertulisan “rakyat miskin keluarga penerima bansos” di rumah penerima manfaat.

Meski menuai pro dan kontraz langkah tersebut dinilai berdampak pada keterbukaan dan pengawasan sosial. Sehingga, memungkinkan masyarakat secara mandiri mengajukan pengunduran diri atau melaporkan ketidaktepatan sasaran di lingkungannya.

“Ya memang ada dampak positif dari penempelan stiker. Ada di Bengkulu, juga di beberapa daerah di Jawa Tengah, itu adalah inisiatif daerah untuk memastikan bahwa yang menerima bantuan sosial itu adalah mereka yang memenuhi kriteria. Dampaknya memang ada, sebagian kemudian mengundurkan diri,” ungkapnya.

Selain warga yang menolak bansos, Kemensos juga menerima lebih dari 600 ribu usulan baru serta puluhan ribu sanggahan terhadap penerima yang dinilai tidak memenuhi kriteria.

Seluruh data tersebut diteruskan ke Badan Pusat Statistik (BPS) untuk diverifikasi dan divalidasi melalui pengecekan lapangan.

Saifullah menegaskan proses verifikasi dilakukan secara hati-hati oleh tim pendamping PKH dan BPS di daerah agar bansos tidak diterima oleh warga yang telah pindah, meninggal atau bekerja di luar negeri. (ant/mas/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Rabu, 26 November 2025
27o
Kurs