Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mendorong Pulau Banda Neira yang ada di Provinsi Maluku jadi destinasi wisata super prioritas nasional. Menurutnya, kekayaan alam bawah laut, budaya, serta catatan sejarah Banda Neira sebagai pusat perdagangan rempah dunia menjadikannya sejajar dengan lima destinasi super prioritas lainnya.
“Banda Neira ini seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang,” ujar Tito saat memberi sambutan pada acara Banda Heritage Festival, di Istana Mini, Banda Neira, Rabu (26/11/2025).
Tito yang sudah menyelam di berbagai lokasi dalam dan luar negeri menyebut, keindahan bawah laut Banda Neira tidak tertandingi. Karena itu, dia melihat peluang kuat Banda Neira masuk dalam daftar destinasi super prioritas nasional.
“Jika ditetapkan menjadi destinasi super prioritas, maka seluruh daya pemerintah pusat melalui APBN dapat diarahkan untuk membantu pembangunan Banda Neira,” jelasnya.
Penetapan suatu daerah sebagai destinasi prioritas nasional, lanjut Tito, akan memberikan dampak positif berupa kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD itu dapat dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur daerah sekaligus mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“PAD akan naik dan dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, serta mendukung pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat,” katanya.
Meski demikian, Tito menyebut upaya menjadikan Banda Neira sebagai destinasi prioritas harus diiringi dengan penguatan sumber daya manusia. Masyarakat Banda Neira pun perlu dibekali pendidikan dan keterampilan agar mampu berkembang dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal.
“Banda Neira harus tetap terbuka seperti sejak masa lalu. Tetapi, generasi saat ini juga harus diarahkan agar nilai dari luar tidak mendominasi hingga menggerus nilai-nilai lokal,” harapnya.
Pada kesempatan itu, Tito juga mengungkapkan kekagumannya terhadap alam Banda Neira dan keramahan masyarakatnya. Dia bercerita selalu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat saat mengunjungi Kepulauan Banda.
“Biar pun banyak yang tidak mengenal saya sebagai Mendagri, tapi mereka sangat ramah. Itu saya rasakan saat berada di Pulau Lonthoir,” tuturnya.
Selain itu, Tito menyebut Banda Neira memiliki kedekatan sejarah dengan para pendiri bangsa yang pernah diasingkan di wilayah tersebut, seperti Muhammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Cipto Mangunkusumo.
“Tempat ini kaya akan sejarah. Catatan perjuangannya sangat panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, La Sadikin Ali Kepala Desa Nusantara, Banda Neira, mendukung penuh usulan Mendagri. Dia menyebut terdapat banyak sejarah Banda Neira yang belum tergali, termasuk peran sahabat dekat Hatta bernama La Sahuda yang menjadi penghubung informasi antara Hatta dan Sjahrir saat masa pengasingan.
“Usulan Mendagri sangat kami setujui. Ini sejalan dengan cita dan aspirasi masyarakat Banda Neira,” ucapnya.
La Sadikin optimistis, penetapan Banda Neira sebagai destinasi super prioritas nasional akan membuka banyak peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan berperan dalam berbagai sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.(rid)
NOW ON AIR SSFM 100
