Jumat, 5 Desember 2025

Hampir 5.000 Siswa SMK di Jatim akan Ikuti Program Magang Kerja Luar Negeri

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur saat ditemui di Surabaya. Foto: Wildan suarasurabaya.net

Sebanyak 3.186 siswa SMK di Jawa Timur (Jaim) diusulkan untuk mengikuti program kerja magang di Luar Negeri pada tahun 2026 mendatang, dengan tujuan ke 11 negara.

Aries Agung Paewai Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim mengatakan program kerja magang luar negeri tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja lulusan SMK.

Selain itu, dia menyebut sebanyak 1.734 lulusan SMK siap berangkat sebagai Pekerja Migran profesional. Sehingga, jumlah siswa SMK yang berpotensi bekerja di luar negeri hampir mencapai 5.000 orang.

“Hampir 5000 anak anak kita akan menyerbu pasar global yang tersebar di 11 negara. Seperti Jepang, Korea, Jerman, Malaysia, Singapura, Australia, Arab Saudi, China, Bulgaria, Brunei Darussalam dan Taiwan. Ini tentu capaian besar kita,” ujar Aries dalam keterangannya, Jumat (5/12/2025).

Meski begitu Aries mengaku bahwa kemampuan bahasa masih menjadi kendala bagi siswa untuk berkecimpung di industri global.

“Tapi kita juga dihadapkan pada tantangan bahwa bahasa menjadi tantangan untuk anak-anak kita saat berebut peluang kerja di industri global,” tuturnya.

Aries mengungkapkan ada tiga langkah strategis yang disiapkan Pemprov Jatim untuk membantu siswa SMK supaya mampu bersaing di industri global.

Langkah pertama adalah memperkuat link and match antara SMK dan dunia industri. Ia mendorong sekolah untuk menghadirkan lebih banyak keterlibatan industri dalam proses pembelajaran, mulai dari pemberian materi, teknik kejuruan, hingga praktik langsung.

Langkah kedua adalah percepatan sertifikasi dan penyediaan mikro-kredensial bagi siswa serta calon pekerja migran. Dalam hal ini Aries menekankan pentingnya paspor kompetensi yang diakui secara profesional, terutama bagi lulusan yang akan bersaing di pasar global.

Selain itu Kadindik menegaskan bahwa karakter disiplin tetap menjadi modal utama agar lulusan dapat bertahan. Aries menyebut sejumlah siswa pernah dipulangkan dari Jepang karena kurang disiplin.

Lalu strategi ketiga adalah memperluas perlindungan dan akses pasar kerja, termasuk bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Aries berharap masukan dari para PMI dapat membantu penyempurnaan program magang agar berkelanjutan dan berujung pada penempatan kerja setelah siswa lulus. Sebab, sebanyak 26–27 persen pekerja migran Indonesia berasal dari Jatim.

“Saat ini kita memerlukan penguatan dan mendorong secara masif sertifikasi kompetensi, peningkatan keahlian bahasa asing serta mendorong pengetahuan budaya dan regulasi negara tujuan. Ini penting bagi kita untuk menyiapkan anak-anak bekerja di pasar global,” ungkap Aries.(wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 5 Desember 2025
33o
Kurs