Senin, 8 Desember 2025

Harga Bawang dan Cabai Naik Dipicu Faktor Cuaca serta Distribusi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Pedagang menimbang cabai rawit di Pasar Liluwo, Kota Gorontalo, Gorontalo. Foto: Antara

Budi Santoso Menteri Perdagangan (Mendag) menyebut, harga bawang merah dan cabai di beberapa daerah saat ini masih di atas harga acuan pemerintah (HAP), meski produksi nasional dinilai mencukupi. Kenaikan harga disebutnya lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca dan distribusi.

“Harga rata-rata nasional bawang merah Rp47.600 (per kilogram), sedang harga acuan Rp41.500. Tapi tadi disampaikan (saat rapat) sebenarnya bawang merah itu surplus,” kata Budi dilansir dari Antara pada Senin (8/12/2025).

Dia menjelaskan, angka rata-rata nasional tersebut mencerminkan kondisi gabungan berbagai daerah, termasuk wilayah timur seperti Papua yang harga komoditasnya cenderung lebih tinggi sehingga mengangkat rata-rata nasional.

Sementara, untuk cabai merah dan cabai rawit, Budi menegaskan asosiasi produsen menyampaikan tidak ada masalah dari sisi produksi, namun cuaca yang kurang baik membuat aktivitas panen menjadi terkendala.

“Cabai itu tidak kekurangan produksi. Cuma kemarin karena cuacanya tidak bagus, memanennya saja. Memanennya kan tidak bisa setiap saat. Jadi makanya tadi dicari solusinya bagaimana supaya bisa lebih efisien dalam memanennya,” ujarnya.

Menurut dia, fokus Pemerintah saat ini adalah menjamin kelancaran distribusi dari sentra produksi ke daerah konsumsi melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan pelaku logistik.

Budi menambahkan, laporan dari beberapa pemerintah daerah yang hadir dalam rakor, termasuk Sumatra Utara, menyebutkan bahwa pasokan barang kebutuhan pokok di luar wilayah yang terdampak bencana masih terkendali.

Untuk daerah yang terdampak langsung bencana di Sumatra, dia menjelaskan penanganan dilakukan secara khusus melalui jalur bantuan dengan mempertimbangkan kendala infrastruktur jalan yang masih dalam proses pemulihan.

“Kalau di daerah bencana itu kan memang yang kena bencana ditangani khusus dengan bantuan. Tapi di sekitarnya, yang tidak terjadi bencana, pasokan ada, terkendali,” tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi juga menyampaikan berdasarkan laporan asosiasi, komoditas daging dan telur saat ini dalam kondisi surplus sehingga tidak diperkirakan menjadi sumber tekanan harga menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).

Mendag menegaskan, Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga bawang, cabai, dan komoditas utama lainnya, serta meminta pemerintah daerah segera berkoordinasi jika terjadi lonjakan harga di pasar.

“Kalau nanti ada lonjakan atau kekurangan pasokan, kita harus cepat komunikasi karena setelah Nataru ada Imlek dan puasa yang waktunya berdekatan,” ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data pemantauan harga pangan nasional dari situs Badan Pangan Nasional per Senin, cabai rawit merah tercatat naik 6,34 persen dari hari sebelumnya menjadi Rp72.277 per kilogram, sedangkan cabai merah keriting naik 1,58 persen menjadi Rp61.454 per kilogram.

Telur ayam ras naik 1,36 persen menjadi Rp31.365 per kilogram dan beras medium naik 1,16 persen menjadi Rp13.660 per kilogram. Sementara, bawang merah turun 2,64 persen menjadi Rp47.729 per kilogram dan Minyakita turun 0,44 persen menjadi Rp17.602 per liter.(ant/saf/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 8 Desember 2025
25o
Kurs