Forum Silaturrahim Kader Nahdlatul Ulama (NU) Sedunia menyerukan pemulihan arah organisasi di tengah memanasnya dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Sikap tersebut muncul setelah forum menggelar Konsolidasi Virtual Warga NU Sedunia pada Senin (8/12/2025), yang diikuti 910 peserta dari berbagai negara.
“Para masyayikh mendirikan NU demi ‘izzul Islam wal Muslimin. Oleh karena itu, menyeret NU ke pusaran politik dan kontestasi tarik tambang jelas bertentangan dengan tujuan pendiriannya,” kata Syukron MD Juru Bicara Forum Silaturrahim Kader NU Sedunia dalam keterangan resmi.
Wakil sekretaris PWNU Jatim 2018–2023 itu menekankan kembali posisi Khittah 1926 sebagai fondasi historis yang menggarisbawahi NU sebagai organisasi sosial-keagamaan. Dia juga menyebut Muqoddimah Qonun Asasi telah menegaskan misi NU sejak awal.
“NU harus kembali pada misinya: menjaga akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, mengangkat martabat ulama, menyejahterakan umat, dan memperkuat solidaritas kebangsaan,” kata Syukron.
Menurutnya, salah satu kewajiban warga NU adalah meneguhkan posisi Syuriyah sebagai otoritas tertinggi organisasi.
“Keputusan Syuriyah bersifat mengikat dan wajib dijadikan pedoman oleh seluruh jajaran NU. Karena itu, kami mendukung langkah Syuriyah PBNU menggelar Rapat Pleno pada 9–10 Desember 2025, termasuk pengangkatan Pj Ketua Umum dan penetapan jadwal Muktamar ke-35,” tegas Koordinator Media Center NU dan Pesantren Indonesia itu.
Merespons kemunculan berbagai forum kultural di Bangkalan, Ploso, Tebuireng, Cirebon, Jogja, hingga Surabaya, Syukron mengingatkan keberadaan forum-forum tersebut tidak perlu dipertentangkan sepanjang tetap menghormati mekanisme resmi organisasi.
“Semua forum itu adalah ikhtiar baik warga NU. Tidak perlu dipertentangkan dengan keputusan Syuriyah PBNU, karena yang formal tetap mekanisme organisasi,” jelasnya.
Dia menambahkan, para Mustasyar dapat menyampaikan pertimbangan resmi dalam Rapat Pleno. Syukron juga membuka ruang jika diperlukan agar Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, dapat hadir memberikan salam perpisahan demi kelancaran proses transisi.
Forum berharap Rapat Pleno PBNU menghasilkan keputusan kolektif yang meredakan kegaduhan serta memberi arah jelas menuju Muktamar 2026. Bila diperlukan, Munas Alim Ulama dan Konbes NU dapat digelar sebagai langkah ishlah jam’iyyah dan pemulihan wibawa organisasi.
Menutup pernyataannya, Syukron mengajak warga NU memperkuat ikhtiar batin melalui doa dan menjaga keteduhan ruang publik.
“Kami mengajak semua pihak agar menahan diri dari mengunggah narasi yang mendiskreditkan para pimpinan. Semoga masa penuh ketidakpastian ini segera berakhir—dari gegeran menjadi ger-geran,” pungkasnya.(faz/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
