Minggu, 28 April 2024

Semen Indonesia Investasi Pembangkit Listrik Rp638 Miliar

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk bekerjasama dengan JFE Engginering Corporation, Jepang, membangun pembangkit listrik ramah lingkungan memanfaatkan energi panas buang (Waste Heat Recovery Power Generation/WHRPG) di Tuban, Jawa Timur, dengan investasi Rp638 miliar.

Penandatangan kerja sama pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30,6 MW itu dilakukan antara Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto dengan Managing Director JFE Tetsuo Tsuyuguchi, di Kantor Semen Indonesia, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Menurut Dwi Sutjipto, pembangunan pembangkit WHRPG di Tuban tersebut akan mengurangi penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta kWh per tahun yang berpotensi penghematan biaya listrik sekitar Rp120 miliar per tahun.

Dengan masa konstruksi sekitar 24 bulan, pembangkit ini ditargetkan dapat beroperasi pada akhir semester II 2016.

Kandungan lokal dari proyek ini mencapai 52 persen, dan sisanya merupakan kandungan impor yang dipasok JFE.

“Pemerintah Jepang akan mendanai sekitar 20 persen atau Rp127,6 miliar, Selebihnya 80 persen atau Rp510,4 miiiar dibiayai dari kas internal Semen Indonesia,” kata Dwi.

JFE merupakan representasi Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jepang untuk program “Joint Crediting Mechanism” (JCM) yang bertujuan mengurangi emisi karbon.

Proyek ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon CO2, sebesar 122.358 ton per tahun.

Penggunaan teknologi ramah lingkungan di Pabrik Tuban ini merupakan yang kedua di perseroan setelah sebelumnya dibangun dengan teknologi yang sama di Pabrik Indarung, Padang dengan kapasitas 8,5 MW dan mulai beroperasi tahun 2011.

“Industri semen termasuk bisnis yang paling terkena dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk tahun 2014. Maka perseroan terus berinovasi dan efisiensi termasuk di bidang energi,” ujarnya.

Memilik pembangkit listrik sendiri merupakan strategi Semen Indonesia yaitu “Manage Energy Security” guna mengurangi ketergantungan terhadap sumber listrik dari PLN, sebagai salah satu aspek kritis yang harus dapat dikelola demi terwujudnya pertumbuhan kinerja berkelanjutan.

Pada Februari 2014 tambah Dwi, anak usah Semen Indonesia, yaitu Semen Tonasa meresmikan pembangkit listrik berkapasitas 70 MW, sehingga total kapasitas pembangkit listrik menjadi 120 MW, sehingga menjadi produsen semen pertama di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan listrik sendiri.(jos/ant/ipg)

Teks Foto:
– Penandatangan kerja sama pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30,6 MW itu dilakukan antara Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Sutjipto dengan Managing Director JFE Tetsuo Tsuyuguchi.
Foto: Jose suarasurabaya.net

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs