Sabtu, 4 Mei 2024

Apindo Bereaksi Keras Jika Kinerja Kabinet Hasil Reshufle Buruk

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi

Apindo bereaksi keras jika kinerja kabinet hasil reshufle buruk.

Ini disampaikan Hariyadi Sukamdani Ketua umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menanggapi pidato Joko Widodo presiden soal RAPBN 2016 di sidang paripurna DPR, Jumat (14/8/2015).

Dalam RAPBN 2016, Pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,5 persen. Menurut Hariyadi, target tersebut cukup moderat atau mudah dicapai. Tetapi, kalau meneiliti di penerimaan, khususnya pajak, hal ini menjadi tanda tanya besar. Karena kenaikan pada tahun 2014 sendiri mencapai 38 persen.

“Jadi kalau sekarang ini kenaikannya ditargetkan 5 persen, sehingga kalau bicara 38 persen ditambah 5 persen, berarti sama dengan RP 1487 Triliun, naik menjadi Rp 1565 Triliun.” ujar Hariyadi dalam sebuah diskusi di Jakarta membahas RAPBN 2016, Sabtu (15/8/2015).

Menurutnya, hal ini menjadi catatan bagi APINDO, sehingga, jangan sampai target pemerintah itu menjadi kontraproduktif dalam upaya untuk penagihannya, dan menimbulkan ketidakpercayaan oleh masyarakat.

Dia menegaskan, pemerintah dalam merencanakan target itu tidak ada masalah, tetapi harus juga melihat kondisi yang sebenarnya di masyarakat.

Intinya, kata Hariyadi, kebijakan fiskal yang dikeluarkan pemerintah, jangan sampai menjadi kontrapruduktif, karena permasalahan itu tidak hanya di APBN tetapi juga APBD.

“Problem kita itu tidak hanya di pemerintah pusat saja lho (APBN), tetapi juga di daerah (APBD). Di Jakarta saja, pajak reklame itu bisa naik 4 kali lipat, sekarang, orang tidak mau lagi pasang iklan, padahal dunia usaha itu butuh promosi. Belum lagi masalah PBB.” paparnya.

Untuk itu, Hariyadi berharap, kengawuran policy atau kebijakan itu harus beres. Jangan sampai, para pengusaha diganggu terus dengan kebijakan-kebijakan kementerian terkait.

“Kalau semester I itu, kita masih fleksibel, masih maklum dengan pemerintahan baru. Tetapi semester II ini kami mohon maaf tidak bisa bersikap seperti semester I. Kita akan roadshow, dan akan bertemu dengan timnya pak Wapres untuk menyampaikan situasinya. Kalau menterinya tidak merespon dan menunjukkan sikap tak bersahabat, maka kami akan bereaksi keras.” tegas Hariyadi.

Dia mengatakan, para pengusaha tidak takut untuk mengkoreksi kebijakan pemerintah, karena dunia usaha itu, seumur dengan republik ini atau sama-sama saling membutuhkan.

“Pejabat itu kan umurnya hanya 5 tahun, jadi tolong dong, kita sama-sama harus setara dalam membangun negara ini.” pungkasnya.(faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs