Sabtu, 27 April 2024

Cara CEO Rodex Tours and Travel Bangun Bisnis Beromzet Ratusan Miliar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Galuh Suryono Cipta Adi, pendiri sekaligus CEO Rodex Tours and Travel, di acara marketplace Indonesian Marketing Association (IMA), di Tunjungan Plaza, Rabu (19/4/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Galuh Suryono Cipta Adi, pendiri sekaligus CEO Rodex Tours and Travel, di acara marketplace Indonesian Marketing Association (IMA), di Tunjungan Plaza, Rabu (19/4/2017), bagi-bagi tips membangun bisnis.

Pertama-tama, yang harus dilakukan seorang startup, mengenalkan brand awareness (pengetahuan merk). Agar berhasil, ada beberapa tahap yang harus dilakukan.

“Pertama-tama, kita harus tahu keunikan produk. Lalu, harus tahu target market produk kita. Setelah itu baru kita tentukan tools-nya. Mau pasang iklan di mana?” Ujarnya.

Di zaman serba online ini, ada banyak pilihan tools yang tersedia. Startup harus memiliki list tools yang ada. Lalu menentukan pilihan sesuai dengan budget.

“Dulu, di awal-awal saya mengenalkan brand, saya memilih brosur sebagai media untuk mengenalkan brand,” kata pria kelahiran Semarang ini kepada suarasurabaya.net.

Mengenalkan merk, kata Adi, bukan pekerjaan yang mudah. Karena itu dia berpesan, seorang pengusaha harus meninggalkan kecenderungan menginginkan yang instan.

Di awal dia membangun Rodex, Adi mengaku bekerja dengan sangat keras. Untuk mengenalkan merk saja, secara rutin dia membagikan 30 ribu brosur setiap bulannya.

Dia kerjakan itu dengan tekun, sampai-sampai pada suatu waktu, saat dia membagikan brosur di salah satu perempatan di Surabaya, dia harus menghadapi Satpol-PP. “Diusir saya waktu itu,” ujarnya lalu tertawa.

Selain membangun brand. Dia menekankan agar seorang pengusaha membangun trust kepada pelanggan. Banyak sekali jasa pembelian tiket pesawat yang hanya memasang spanduk di rumahnya.

“Tapi orang mau beli ke sana takut, kalau-kalau tiket itu ternyata tidak bisa dipakai, atau ketakutan yang lain. Makanya membangun trust ini juga penting,” katanya.

Dua hal itu, membangun brand dan trust adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh Adi di awal membangun Rodex Tours and Travel pada 2009 silam.

Tapi ada beberapa hal lain yang memang harus dipikirkan oleh seorang pengusaha. Infrastruktur bisnis, kata Adi, juga harus dibangun. Infrastruktur ini terdiri dari SDM dan sistem operasional perusahaan.

Selain itu, ada strategi-strategi pemasaran (sales marketing) yang harus dipikirkan. Serta, bagaimana pengusaha mengelola keuangan, agar survive di tengah persaingan.

“Tiga hal itu yang harus dipikirkan untuk bertahan di tengah persaingan. Ini tantangan selanjutnya, yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha. Karena itu, jangan sampai pengusaha itu bermental instan atau karbitan, tapi harus kerja keras,” katanya.

Untuk para startup muda di Surabaya, dia titip pesan sekaligus tips yang selalu dia lakukan. Saat memulai usaha, pengusaha harus melakukan PPDCA: Pray, plan, do, check, act.

“Memulai itu harus berdoa dulu. Lalu merencanakan usaha dengan detail. Kemudian lakukan rencana itu, dan cek lagi. Dengan evaluasi nanti ketahuan, mana yang kurang dan harus diperbaiki, lalu tindaklanjuti,” kata Adi.

Sampai hari ini, kata Adi, PPDCA masih berlaku bagi dirinya. Berdoa, berencana, beraksi, evaluasi, tindaklanjuti, lalu berdoa lagi, berencana lagi, dan seterusnya. Ini yang menjadikan omzet Rodex Tours and Travel kini mencapai ratusan miliar per tahun. (den/bid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
30o
Kurs