Jumat, 17 Mei 2024

Merangkai Hijabbuket, Jadi Bisnis Kreatif Tiga Calon Bidan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Hijabbuket, yang dibuat tiga mahasiswi Program Studi S 1 Pendidikan Bidan, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Foto: Humas Unair

Tiga mahasiswa Program Studi S 1 Pendidikan Bidan, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, bisa menyulap gulungan kain jilbab menjadi sebuket bunga. Tampilannya pun tak kalah cantik, lucu, serta dijamin awet sepanjang waktu.

Mereka adalah Amadea Zulfiah Azmi, Hilda Izzaty, dan Novi Dwi Ambarsari. Ide mengkreasi kain jilbab ini berangkat dari ketidaksengajaan. Mulanya ketiga dara ini sedang mencari alternatif kado unik untuk sahabatnya yang akan diwisuda. Tak lama kemudian tercetus ide untuk mengkreasi kain jilbab.

Belajar dari menyaksikan video tutorial, ketiganya mempraktikkan teknik menggulung-gulung kain jilbab warna-warni, hingga berbentuk menyerupai bunga mawar. Selanjutnya, gulungan jilbab itu disusun dan dibalut dengan florist wrapping. Kreasi unik ini pun mereka sebut dengan istilah hijabbuket.

Tak disangka, kehadiran hijabbuket mendapat respon positif. Tidak hanya dari sahabat, karya mereka juga dengan cepat dikenal khalayak.

“Teman-teman ternyata antusias dan mendorong kami untuk mengembangkan bisnis hijabbuket,” kata Novi dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Jumat (8/9/2017).

Ketiganya lalu sepakat menjalani bisnis dengan membuka pemesanan hijabbuket di tahun 2016, dengan modal patungan sebesar Rp300 ribu. Dea, Novi, dan Hilda menamai produknya dengan nama Eluria. Nama tersebut merupakan gabungan dari ketiga nama mereka masing-masing.

Strategi pemasaran dilakukan dengan memanfaatakan media sosial seperti instagram (eluria.id), juga dengan mengikuti kegiatan bazar. “Strategi promosi paling efektif adalah melalui getuk tular. Dari mulut ke mulut, produk kami lebih cepat dikenal,” kata Sari.

Selain merangkai kain jilbab bentuk segi empat, produk Eluria juga merangkai jilbab pasmina berbahan saudia dan kain paris. Harga yang dibandrol pun terbilang ramah di dompet. Harga per buket disesuaikan dengan jenis kain jilbab serta banyak yang tersusun di dalamnya. Berkisar antara Rp35 ribu sampai Rp90 ribu.

Kini, bisnis hijabbuket mereka kian berkembang. Tidak hanya meladeni pemesan dari lingkup Unair, pemesanan Eluria juga merambah hingga luar kota.

“Paling ramai pesanan ketika mendekati wisuda. Di luar itu, pemesan umumnya juga menghadiahkan hijabbuket sebagai alternatif kado ulang tahun, peringatan hari ibu, hingga seserahan,” ungkap Dea.

Selain jilbab, tiga dara ini juga berkreasi menggunakan kain sarung. Tentunya karangan “bunga sarung” ini bisa menjadi alternatif kado untuk kaum adam. Selain dikemas dalam balutan florist wrap, hijabbuket ini juga dikemas ke dalam keranjang mini. (bid/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Jumat, 17 Mei 2024
29o
Kurs