Minggu, 5 Mei 2024

Asosiasi Minta Ada Kebijakan Pemerintah untuk Peremajaan Truk-truk Tua

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Nofrisel Wakil Ketua Umum Aptrindo di Gedung Ali Wardhana Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta. Foto: Antara

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berharap pemerintah mempunyai instrumen atau kebijakan yang bisa menggairahkan reinvestasi terhadap peremajaan truk-truk nasional yang dinilai sudah tua.

“Kami melihat betapa butuhnya terhadap peremajaan truk-truk kita. Kami butuh instrumen dari pemerintah, misalnya stimulus di perpajakan untuk reinvestasi terhadap peremajaan truk-truk yang sudah tua,” kata Nofrisel Wakil Ketua Umum Aptrindo di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Nofrisel menjelaskan bahwa saat ini Aptrindo mengelola 5.000-7.000 truk nasional, namun sebagian besar kondisinya sudah tua sehingga dibutuhkan peremajaan.

Ia menilai kondisi truk yang sudah tua berimplikasi terhadap kenaikan total biaya logistik yang lebih mahal, dibandingkan dengan operasional menggunakan truk yang lebih perfomatif.

“Truk kami itu kebanyakan sudah agak tua, otomatis agak lambat, sepanjang jalan implikasinya butuh banyak biaya, baik orang, maupun bensin, sehingga jatuhnya lebih mahal,” kata dia seperti dilansir Antara.

Ia menambahkan selain peremajaan, sistem logistik di Indonesia yang perlu diperbaiki adalah integrasi antarmoda transportasi baik jalur darat, laut dan udara. Menurut dia, saat ini pengiriman barang dari pelabuhan atau bandara belum bisa terkoneksi langsung dengan transportasi darat.

Aptrindo juga berharap tarif tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Surabaya untuk kendaraan golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) bisa turun setidaknya 20 persen.

Penerapan tarif baru tol Trans Jawa ini berdampak signifikan terhadap biaya yang harus dibebani pengusaha. Ada pun tarif tol yang harus dibayar golongan kendaraan truk dari Jakarta-Surabaya sebesar Rp1.382.500.

Sebelum tarif tol Trans Jawa ini ditetapkan, biaya logistik untuk jalur darat hanya sekitar Rp500.000. Komponen biaya logistik melalui jalur darat berkontribusi 39 persen dari keseluruhan biaya.

Oleh karena itu, Aptrindo menilai bahwa terjadi kenaikan dari struktur total biaya pengiriman yang mengakibatkan harga jual yang dikenakan ke konsumen lebih mahal.(ant/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
26o
Kurs