Senin, 17 Juni 2024

Bisnis Kapal Niaga Lesu, PT PAL Fokus Garap Kapal Perang

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi. Salah satu galangan kapal yang dimiliki oleh PT PAL Surabaya. Foto: maritim.go.id

Bisnis pembangunan kapal niaga dari tahun ke tahun kian melesu. Kondisi inilah yang membuat PT PAL Indonesia lebih menggenjot sektor galangan pembangunan kapal perang, karena permintaan kapal niaga yang sangat rendah.

Budiman Saleh Direktur Utama PT PAL Indonesia mengatakan, lesunya bisnis kapal niaga ini karena banyak perusahaan niaga yang cenderung membeli kapal bekas, daripada membangun kapal baru. Ini karena harga kapal baru memang jauh lebih mahal dibandingkan dengan kapal bekas.

“Banyak yang lebih suka kapal bekas daripada kapal baru. Rata-rata karena harganya. Kalau kapal baru itu harganya bisa sekitar Rp4 miliar. Sedangkan kapal besar bisa dibawah Rp1 miliar,” kata dia, Senin (25/2/2019).

Selain mahal, kata dia, produksi kapal niaga juga membutuhkan waktu cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun. Kondisi ini sudah terpantau lesu sejak 2014 lalu.

Untuk itu, PT PAL akan lebih fokus pada galangan kapal perang guna memenuhi kebutuhan tugas pokok dan fungsi TNI khususnya Matra Laut. Secara berkelanjutan, PT PAL terus berinovasi untuk menguasai teknologi industri maritim.

Sehingga menghasilkan produk yang tepat mutu, tepat guna dan tepat kualitas. Sebab, menurutnya keamanan maritim juga akan mempengaruhi transaksi perdagangan di Indonesia.

“Pasar kapal niaga sekarang lesu. Jadi kami konsen keamanan maritim dulu. Karena kalau maritim aman, proses dagang pun juga akan aman,” kata dia.

Sekedar diketahui, PT PAL Indonesia baru saja menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan RI yang memesan empat unit kapal perang tipe Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M).

Meski demikian, PT PAL Indonesia masih mengembangkan usaha galangan perbaikan kapal. Namun, PT PAL tidak menerima semua jenis kapal dan hanya menerima yang sesuai kapasitasnya.

“Kapal berukuran 7.000 gross tonnage ke atas dan 15.000 DWT. Jadi tidak semua kapal. Kalau kapal kecil ya kita berikan ke galangan lain,” kata dia. (ang/ipg)

Berita Terkait

..
Surabaya
Senin, 17 Juni 2024
31o
Kurs