Minggu, 5 Mei 2024

Pelindo 3, Dirjen Bea Cukai, dan Ditjen Hubla Sinergi Wujudkan Efisiensi Biaya Logistik

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Petugas memeriksa isi petikemas di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Foto: Istimewa

Pelindo 3 bersama Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan dan juga Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sepakat bersinergi menata ekosistem logistik nasional dalam rangka efisiensi biaya logistik untuk memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.

Itu disampaikan dalam webinar bertema Membangun Sistem Logistik Domestik dan Internasional Antarpelaku Bisnis Logistik Sektor Pemerintah dan Swasta. Acara yang diikuti Heru Pambudi Dirjen Bea Cukai, Wisnu Handoko Direktur Lala Ditjen Hubla, Putut Sri Muljanto Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 3, dan Hermiyana Direktur Efisiensi Proses Bisnis LNSW itu berlangsung Sabtu (04/07/2020).

Dalam webinar itu disampaikan, salah satu upaya penataan ekosistem logistik nasional di antaranya dengan penerapan Single Submission dan Join Inspection yang saat ini diterapkan di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) dan dalam waktu dekat akan diterapkan juga di Terminal Teluk Lamong (TTL) dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di Tanjung Perak, Surabaya.

Heru Pambudi Dirjen Bea Cukai menyampaikan, program Single Submission dan Join Inspection yang sudah berjalan menjadi lompatan terobosan dalam upaya menekan waktu dan biaya logistik. Dirinya pun meminta, ke depan, inovasi itu tidak hanya berlaku pada produk impor melainkan juga ekspor.

“Yang sudah berjalan di alur impor barang ini akan terus kita kembangkan dan tidak menutup kemungkinan untuk barang ekspor karena ini merupakan solusi realistis dalam menekan biaya logistik,” Ucap Heru dalam seminar itu.

Sejalan dengan pernyataan Heru, Wisnu Handoko Direktur Lala Ditjen Hubla mengaku juga juga sudah menyiapkan aplikasi bernama InaPortnet yang telah digunakan di lebih dari 30 pelabuhan di Indonesia, sehingga aktivitas pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara real-time dan akurat.

“Kami sendiri telah mengoperasikan program InaPortnet yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan rencana efisiensi biaya logistik karena dari aplikasi tersebut, pergerakan kapal dan barang bisa di pantau secara real time,” kata Wisnu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasi dan Komersial Pelindo 3 Putut Sri Muljanto menyampaikan jika pihaknya telah berhasil menerapkan joint inspection di Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) telah berhasil menekan biaya logistik di pelabuhan sebanyak 38 persen, dan apabila status petikemas flag joint inspection di SSm sudah terbit sebelum bongkar di pelabuhan maka efisiensi biaya logistik di pelabuhan mencapai 49 persen.

“Kami sudah mengkalkulasi kemungkinan efisiensi tersebut secara cermat dan jika ini sudah bisa di lakukan di sebagian besar pelabuhan khususnya Pelindo 3 efisiensinya akan cukup besar terlebih kami sudah menerapkan teknologi single platform dalam hal pelayanan logistik ini, jadi kami sangat siap jika akan diterapkan secara menyeluruh di lingkungan Pelindo 3,” Pungkas Putut.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional (Ekolognas) pada 16 Juni 2020. Inpres tersebut bertujuan meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional.(den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
28o
Kurs