Jumat, 19 April 2024

Gubernur BI: Realisasi Vaksinasi yang Baik Dukung Pemulihan Ekonomi

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Perry Warjiyo Gubernur BI. Foto: Antara

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia menekankan pentingnya realisasi program vaksinasi secara baik untuk mendukung pemulihan ekonomi Indonesia. Dia sampaikan itu saat bertemu Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20.

“Pentingnya program vaksinasi dapat berjalan dengan baik untuk mendukung pemulihan ekonomi,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Antara di Jakarta, Minggu (28/2/2021).

Perry menegaskan Bank Indonesia selalu bersinergi dan mendukung stimulus fiskal dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi dan mendukung pemulihan ekonomi lewat stimulus moneter.

Berbagai stimulus moneter yang sudah dilakukan antara lain penurunan suku bunga kebijakan hingga 150 bps sejak 2020, menambah likuiditas atau quantitative easing di perbankan senilai 4,8 persen dari PDB, serta melakukan pembelian SBN di pasar perdana sekitar 3 persen dari PDB pada 2020.

Selain itu, BI juga mendorong pengembangan ekonomi digital untuk meningkatkan akses keuangan bagi UMKM, penyaluran bansos serta kebijakan sistem pembayaran seperti perluasan akseptasi QRIS dan pengembangan infrastrukturnya.

Menurutnya, itu sudah sejalan dengan komitmen negara G20 untuk mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi dan perluasan akses bagi UMKM di seluruh dunia.

Lebih lanjut, Perry juga menyampaikan dukungan rencana Financial Stability Board (FSB) dan lembaga keuangan internasional untuk mengidentifikasi pelajaran yang didapat dari pandemi guna mengatasi kerentanan di sektor keuangan.

Sustainable Finance Study Group (SFSG) turut diaktifkan kembali guna mendiskusikan pengembangan pembiayaan beraspek lingkungan hidup, memitigasi risiko, dan menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang inklusif untuk meningkatkan peran negara berkembang.

Dalam pertemuan ini, negara-negara G20 sepakat meningkatkan kerja sama dan koordinasi global dalam mengatasi pandemi dan kerentanan yang terjadi untuk menjaga serta mendorong pemulihan ekonomi global.

Pemulihan ekonomi global harus diarahkan mendukung pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif dengan memperhatikan lingkungan serta meningkatkan resiliensi sektor keuangan, khususnya nonbank.

Hal-hal tersebut perlu dilakukan mengingat dukungan kebijakan moneter dan fiskal telah mampu mendukung pemulihan ekonomi di berbagai negara dengan proyeksi IMF untuk pertumbuhan global 2021 mencapai 5,5 persen.

Dalam forum itu juga disepakati penguatan kerja sama untuk membantu negara berpenghasilan rendah dalam menghadapi pandemi dan meningkatkan kapasitas pengelolaan utang.

G20 pun meminta IMF, organisasi pendanaan moneter inernasional untuk mempersiapkan proposal alokasi Special Drawing Rights (SDR) untuk negara-negara anggota guna menjaga likuiditas serta memperkuat cadangan devisa di tengah masih tingginya ketidakpastian akibat pandemi COVID-19.(ant/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs