Jumat, 29 Maret 2024

PAN: THRE3 MAS KADA Bisa Buat Ketimpangan, Klaster Lain Harus Didorong

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dradjad Hari Wibowo Ketua Umum Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Dradjad Hari Wibowo Ketua Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) menegaskan secara makro kerja sama atau kolaborasi antar tiga kepala daerah yakni Surabaya, Gresik dan Sidoarjo potensinya sangat besar dalam pembangunan. Terutama dalam sektor pembangunan infrastruktur maupun mobilisasi penduduknya.

“Kerjasama THRE3 MAS KADA yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo secara makro memang kelihatannya nggak besar. Tapi kalau mereka bisa melakukan sinkronisasi di beberapa proyek seperti pembangunan jalan, atau kebijakan yang terkait dengan mobilisasi penduduk, itu potensinya sangat besar,” ujar Dradjad saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi webinar “Mewujudkan Jawa Timur basis PAN guna memantik pertumbuhan ekonomi nasional”, Sabtu (27/3/2021).

Untuk itu, kata Dradjad, Pemrov Jawa Timur harus bisa mengkoordinasikan klaster-klaster di daerah lain seperti THRE3 MAS KADA ini. Karena kalau tidak, akan bisa membuat ketimpangan secara ekonomi untuk daerah lain tersebut.

Menurut dia, THRE3 MAS KADA untuk pertumbuhan ekonomi daerahnya sudah paling bagus di Jawa Timur, sehingga Pemrov perlu memperluas klaster-klaster lain untuk pertumbuhan ekonomi.

“Nah, saya kira Pemprov bisa mengkoordinasikan klaster-klaster seperti THRE3 MAS KADA, karena kritik saya ke THRE3 MAS KADA adalah mereka hanya fokus pada tiga daerah yang memang sudah tinggi pertumbuhan ekonominya dan paling bagus di Jawa Timur,” jelasnya.

“Kalau ini tidak diimbangi dengan klaster di daerah lain, maka ketimpangan daerah lain di Jawa Timur akan semakin tinggi,” imbuhnya.

Karena itu, Dradjad minta fraksi PAN di Jawa Timur mendorong supaya klaster kerjasama antar daerah ini bisa lebih sinergis dan lebih bagus lagi, sehingga tidak menimbulkan ketimpangan.

Hal lainnya, Dradjad juga minta fraksi PAN Jawa Timur menyuarakan agar para pengusaha tidak rebutan proyek pemerintah.

“Kita bisa menyuarakan supaya pengusaha di Jatim itu jangan kita jadikan pengusaha yang rebutan jadi kontraktor atau suplier proyek pemerintah,” tegasnya.

Kata Dradjad, kalau orang didorong untuk menjadi kontraktor atau suplier proyek pemerintah maka daerah tersebut tidak akan maju. Negara atau daerah akan maju jika pengusaha-pengusahanya menjadi inovator-inovator yang membuka pasar baru.

“Percaya saya, tidak ada negara yang maju kalau pengusahanya jadi kontraktor atau suplier pemerintah. Negara itu maju kalau pengusahanya menjadi inovator-inovator yang membuka pasar baru,” pungkas Dradjad.(faz/tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
26o
Kurs