Rabu, 24 April 2024

PMI Manufaktur Indonesia Capai 43,7 pada Agustus 2021

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Pekerja menyelesaikan perakitan unit sepeda motor di pabrik AHM, Karawang, Jawa Barat. Foto: Antara

Indeks manajer pembelian atau Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali naik pada Agustus 2021 menjadi 43,7, setelah turun selama dua bulan berturut-turut Juni dan Juli 2021.

“Dengan gelombang kedua Covid-19 yang memuncak, penurunan dalam produksi dan permintaan perlahan mereda dari tingkat parah yang terlihat pada Juli,” demikian tertulis dalam keterangan resmi IHS Markit, Rabu (1/8/2021).

Menurut keterangan tersebut, PMI manufaktur Indonesia mengalami penurunan pada Juni 2021 yang angkanya 53,5 atau turun dibandingkan Mei 2021 yakni 55,3. Penurunan kembali terjadi pada Juli 2021 di mana PMI manufaktur anjlok ke angka 40,1.

Namun demikian perusahaan manufaktur disebut tetap waspada dengan pembelian dan ketenagakerjaan mereka. Gangguan seputar produksi juga membuat penumpukan pekerjaan tertahan dan menyebabkan tekanan harga pada bulan Agustus.

Menanggapi hasil survei terkini Jingyi Pan Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit mengatakan bahwa sektor manufaktur Indonesia terus terdampak oleh gelombang kedua Covid-19 pada Agustus, dan pada tingkat parah berdasarkan survei PMI terkini dari IHS Markit.

“Namun kabar baiknya, semua tampak membaik dari bulan Juli sejalan dengan menurunnya kasus Covid-19 di Indonesia. Hal ini terlihat dari berkurangnya tingkat penurunan permintaan dan output dibandingkan Juli,” kata Jingyi seperti yang dilansir Antara.

Menurut Jingyi, gangguan rantai pasokan akibat Covid-19 masih terjadi pada Agustus, dengan perusahaan mencatat penurunan performa pemasok dan peningkatan tekanan harga berkelanjutan.

“Pada saat yang sama, kita telah melihat kepercayaan bisnis di antara perusahaan Indonesia menurun dari Juli, meskipun gelombang Covid-19 mereda,” kata Jingyi.

Ia menambahkan akuisisi inventaris pra-produksi dan kondisi ketenagakerjaan juga menurun. Selanjutnya, penting untuk melihat sub-indeks membaik menandai awal pemulihan dari dampak gelombang Covid-19 terkini untuk sektor manufaktur Indonesia.(ant/tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs