Jumat, 29 Maret 2024

Tips Survive Melewati Empat Kali Badai Krisis dari Raja Kebab Asal Surabaya

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Hendy Setiono owner Kebab Baba Rafi dalam program The Journey di Radio Suara Surabaya, Jumat (17/9/2021). 

Tahukah Anda kalau di negeri asalnya, di Timur Tengah, Kebab justru daging yang dipanggang seperti sate? Sementara yang terlintas di benak Anda yang tinggal di Indonesia saat mendengar kebab adalah sayur dan potongan daging yang diberi saus, lalu digulung dalam tortilla yang dipanggang sampai kering.

Adalah Hendy Setiono yang menciptakan image kebab di Indonesia sebagai tortilla gulung yang dipanggang dengan isian potongan sayur dan daging melalui brand Kebab Baba Rafi yang telah dia kembangkan bertahun-tahun.

Hendy memulai bisnis Kebab Baba Rafi sejak 2003 silam saat dia masih menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Meskipun pendidikan itu tidak dia tuntaskan karena memilih untuk fokus berbisnis.

Sejak 2003 sampai sekarang, Hendy mengaku telah melewati empat kali badai krisis finansial. Bahkan pandemi ini adalah kali keempat Hendy ‘mentas’ dari krisis. Tiga krisis finansial sebelumnya terjadi karena manajemen keuangan yang salah.

“Karena keuangan pribadi dan perusahaan tercampur aduk. Karena saat itu saya belum tahu financial literacy. Saya anggap omzet adalah keuntungan yang sewaktu-waktu bisa dipakai, padahal seharusnya dipakai untuk beli bahan baku, memutar modal, bayar sewa, bayar karyawan,” katanya di program The Journey di Radio Suara Surabaya, Jumat (17/9/2021).

Saat krisis karena pandemi Covid-19 menghantam, Hendy mengaku lebih siap secara mental. Bahkan dia jadi lebih produktif dengan mengeluarkan banyak lini bisnis baru yang booming saat pandemi.

Sebut saja Nyapii bisnis kuliner daging sei sapi khas NTT dengan berkolaborasi bersama Edho Zell YouTuber. Kemudian produk Menantea, minuman teh rasa buah dengan menggandeng kakak beradik Jehian dan Jerome Polin.

Hendy yang asli Surabaya ini bilang, sekarang ini eranya kolaborasi, bukan lagi era kerja sendiri-sendiri. Dengan kolaborasi, bisnis menjadi lebih efektif karena menggabungkan skill set atau keahlian pribadi yang berbeda-beda.

“Di situ lah kita bukan lagi menjadi Superman tapi Avenger,” kata Hendy menganalogikan kekuatan kolaborasi.

Hendy menempuh jalan berliku dalam setiap upayanya mengembangkan bisnis. Dia pun berbagi tips tentang permodalan yang dia rangkum dalam tiga cara yang ketiganya sudah pernah dia tempuh.

Pertama, melalui modal sendiri yaitu dengan cara memutar keuntungan. Keuntungan dari modal usaha dia kumpulkan, lalu saat profitnya balik modal, baru membuka cabang baru. Namun cara ini dia akui terlalu lambat untuk mengembangkan bisnis.

Dia pun lantas mencoba metode kedua, yakni meminjam dana dari perbankan. “Kebetulan kami sudah punya bisnis yang berputar cash flow-nya sehingga bisa akses perbankan. Kami ambil modal kerja untuk up scaling usaha,” ujarnya.

Kemudian, seiring berjalannya waktu, dia pun menjalani cara permodalan ketiga dan berjalan sampai sekarang. Yakni sistem waralaba atau franchise. Dengan sistem ini Kebab Baba Rafi sudah punya sebanyak kurang lebih 2.000 outlet di bawah naungan Baba Rafi Enterprise.

“Kami lebih banyak berkembang dengan sistem itu. Kami cetak mitra dan entrepeneur baru, sehingga yang sebelumnya mengandalkan modal sendiri dan modal bank beralih ke sistem kemitraan dan franchise. Modal bank untuk membangun fix asset gudang dan keperluan bisnis terkait fix asset kebutuhan usaha,” ujar bapak tiga anak itu.

Jalan Hendy sampai seperti sekarang tak selalu indah. Dia pernah berhutang mulai dari nilai jutaan sampai belasan miliar. Tapi perlahan semua itu dia lunasi.

Soal bisnis franchise, Hendy berpendapat bahwa bisnis yang bisa berkembang adalah yang menerapkan small is the new big. Tidak perlu membangun usaha dengan modal dan aset besar, tetapi cukup dengan modal kecil seperti cloud kitchen berbentuk ruko atau kontainer yang dipasarkan online (daring).

Selain itu juga dengan membangun networking, karena menurutnya secara tidak langsung ini bisa memperluas relasi sehingga memungkinkan terjadinya banyak kolaborasi bisnis sehingga terbentuk kekuatan baru sebagai The Avengers.(dfn/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
32o
Kurs