Sinyal Positif, Bank Indonesia Kemungkinan Tidak Akan Menaikkan Suku Bunga

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis menyebut Bank Indonesia (BI) kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga (BI Rate) meski bank sentral Amerika Serikat The Fed kemungkinan besar akan melakukannya.

“BI juga masih percaya diri tidak menaikkan suku bunga, artinya kita masih bisa menjaga karena bauran kebijakan yang fokus pada pendalamam pasar domestik kita,” kata Yustinus saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (20/7/2022).

Terkait isu kekhawatiran kenaikan suku bunga yang akan berdampak pada kenaikan bunga bank dan KPR (Kredit Pemilikan Rumah),   Yustinus memastikan itu tidak benar.

“Itu tidak benar, sejauh ini pemerintah dan BI masih konsisten dengan kebijakan yang diambil. Di tengah dinamika global yang terjadi, pemerintah dan BI masih bisa menjaga pada level suku bunga yang bisa diambil,” tegasnya.

Kenaikan suku buka yang kemungkinan akan dilakukan The Fed, kata Yustinus tidak serta merta akan membuat Bank Indonesia menaikkan suku bunga, sebab masih ada faktor lainnya seperti stabilitas ekonomi, politik, hukum, sumber daya alam dan iklim investasi.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) rencanya akan mengadakan rapat kebijakan moneter pada 20 dan 21 Juli 2022.  Disini pasar akan melihat apakah Gubernur BI Perry Warjiyo akan menaikkan suku bunga acuannya, atau masih mempertahankannya di rekor terendah sepanjang sejarah 3,5%.

Sejauh ini BI masih enggan menaikkan suku bunga, sebab inflasi inti di dalam negeri masih rendah, begitu juga nilai tukar rupiah yang masih di bawah Rp 15.000/US$.

Mengutip CNBC, sepanjang tahun ini rupiah sudah melemah sekitar 4,9% melawan dolar Amerika Serikat (AS), tetapi kinerjanya jauh lebih baik dari mata uang utama Asia lainnya. (dfn/rs)