Rabu, 24 April 2024

Bank Sentral Inggris Bakal Naikkan Suku Bunga Jadi 3,0 Persen, Terbesar Sejak 1989

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Bank Sentral Inggris/Bank of England (BoE). Foto: Bank of England

Bank Sentral Inggris (BoE) akan menaikkan suku bunga sebesar tiga perempat poin persentase menjadi 3,0 persen pada Kamis (3/11/2022). Kenaikan suku bunga ini menjadi yang terbesar sejak 1989 karena inflasi tertinggi dalam 40 tahun.

BoE telah menghadapi gejolak politik dan pasar keuangan sejak kenaikan suku bunga terakhir pada 22 September, sehari sebelum Liz Truss mantan Perdana Menteri meluncurkan paket pemotongan pajak senilai 45 miliar pound (52 miliar dolar AS) yang tidak didanai.

Kebijakan itu ditujukan untuk mencegah resesi dan memacu pertumbuhan jangka panjang, tetapi malah mendorong sterling ke rekor terendah terhadap dolar AS sehingga memaksa BoE untuk menopang pasar obligasi dan menyebabkan pengunduran diri Truss.

Keadaan pasar saat ini lebih stabil, pada Selasa (1/11/2022), BoE dapat mulai menjual obligasi dari persediaan pelonggaran kuantitatif 838 miliar pound.

Namun masalah mendasar bagi perekonomian Inggris tetap ada. Inflasi harga konsumen kembali ke level tertinggi 40 tahun sebesar 10,1 persen pada September, dan kemungkinan akan meningkat lebih lanjut pada Oktober ketika harga energi yang diatur melonjak, meskipun ada subsidi yang mahal.

Pada saat yang sama, ekonomi melambat tajam. Data manajer pembelian turun pada Oktober ke level terlemah sejak Januari 2021 ketika ekonomi terperosok akibat lockdown Covid-19.

“BoE dihadapkan dengan tindakan penyeimbangan yang sangat sulit untuk mengatur kenaikan suku bunga besar dalam ekonomi yang mengalami resesi,” kata Shweta Singh Ekonom Senior di fund manager Inggris Cardano, seperti dikutip dari Antara.

46 dari 53 ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga menjadi 3,0 persen bulan ini.

Bank-bank sentral Barat lainnya menghadapi tantangan serupa. Inflasi telah meroket karena kekurangan tenaga kerja, kemacetan rantai pasokan Covid-19 dan dalam kasus Eropa tagihan energi melonjak sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Federal Reserve (Fed) AS menaikkan suku bunga utamanya sebesar 0,75 poin persentase pada Rabu (2/11/2022) ke kisaran 3,75 persen hingga 4,0 persen, dan Bank Sentral Eropa meningkatkan suku bunga simpanannya dengan jumlah yang sama menjadi 1,5 persen minggu lalu. Tetapi The Fed mengatakan kenaikan suku bunga di masa depan mungkin datang dalam langkah-langkah yang lebih kecil.

Tugas BoE menjadi sangat rumit karena ketidakjelasan kebijakan pemerintah.

Sementara sebagian besar pemotongan pajak Truss telah dibatalkan dan Perdana Menteri baru Rishi Sunak telah mengindikasikan perlunya tekanan pada pengeluaran publik dan potensi pajak yang lebih tinggi, skalanya tidak akan jelas sampai pernyataan fiskal pada 17 November.

Investor memperkirakan Suku Bunga Bank BoE mencapai 3,5 persen pada Desember dan 4,75 persen Mei mendatang – tertinggi sejak 2008 meskipun di bawah puncak sekitar 6,0 persen yang diproyeksikan selama gejolak pasar bulan lalu.

Meskipun ekonomi lemah, BoE khawatir tentang tekanan inflasi dari pasar tenaga kerja yang ketat dan ekspektasi bahwa inflasi harga konsumen hanya akan perlahan kembali ke target 2,0 persen.

Pengangguran dalam tiga bulan hingga Agustus adalah yang terendah sejak 1975 sebesar 3,5 persen, sebagian karena jumlah pekerja yang berhenti dari pasar kerja, sementara upah rata-rata 6,0 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
29o
Kurs