Jumat, 26 April 2024

BI Jatim Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Komoditas Kopi Jawa

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Budi Hanoto Kepala Kanwil BI Jatim saat memberi sambutan dalam puncak acara Java Coffee Culture yang diadakan di Jalan Tunjungan Surabaya, pada Minggu (27/11/2022) malam. Foto: Risky suarasurabaya.net

Kantor Wilayah Bank Indonesia Jawa Timur menggandeng Pemerintah Kota Surabaya mengadakan acara Java Coffee Culture (JCC) di Jalan Tunjungan, Surabaya.

Acara itu telah dibuka pada Sabtu (26/11/2022) dan puncak acaranya jatuh pada Minggu (27/11/2022).

Budi Hanoto Kepala Kanwil BI Jatim mengatakan bahwa acara tersebut diadakan sebagai upaya untuk mendorong perkembangan komoditas kopi di Jawa.

“Indonesia merupakan produsen kopi terbesar di dunia setelah Brazil dan Vietnam, dan di Indonesia sentralnya berada di Jawa, oleh karena itu eksistensi pelaku usaha kopi harus berkembang,” ucapnya saat memberi sambutan.

Ia mengatakan, bahwa kopi merupakan komoditas yang mampu menopang pemulihan ekonomi nasional, sehingga ekonomi dapat tumbuh secara cepat, inklusif dan berkesinambungan.

“Kopi menjadi salah satu sumber perekonomian baru di tengah tantangan situasi domestik maupun global, kopi memiliki potensi yang sangat penting,” ucapnya.

Dalam acara yang bertema “Beyond a Cup of Coffee” itu, ia juga menyampaikan bahwa dalam melihat kopi jangan hanya sebatas mananam dan memetik, melainkan harus mengolah dan mengemas.

Menurutnya, agar tumbuh inovasi dalam perkopian sekaligus, dapat meningkatkan ekonomi pelaku usaha kopi.

Sementara itu, data produksi kopi di Jawa pada tahun 2021 mencapai 99.000 ton. Jatim mendominasi produksi tersebut dengan angka mencapai 49.000 ton. Kemudian disusul oleh Jabar 23.000 ton, Jateng 25.000 ton serta wilayah lainnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kinerja ekspor kopi Jawa secara kesehatan juga mengalami pertumbuhan, yakni sebesar 29,1 persen pada triwulan III 2022 atau senilai USD 62,5 juta. Angka itu mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni USD 65,1 juta. Sedangkan pangsa pertumbuhan kopi Jatim 84,9 persen dibandingkan Jawa.

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Java Coffee Culture merupakan event penting yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan usaha kopi, baik domestik maupun ekspor.

Ia berharap, melalui acara tersebut produk olahan kopi dapat terus berkembang dengan baik, sehingga dapat memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.

“Semoga mampu mendorong ekonomi kreatif dan berkelanjutan dengan rangkaian nilai yang berbasis go global dan go digital dari hulu sampai hilir,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
26o
Kurs