Kamis, 25 April 2024

BPS: Inflasi 0,4 Persen pada Mei 2022, IHK Naik Menjadi 110,42

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Margo Yuwono Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan keterangan terkait inflasi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/6/2022). Foto: Tangkapan layar konfrensi pers BPS

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,4 persen pada Mei 2022 atau adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,98 pada April menjadi 110,42.

“Pada Mei 2022 ini terjadi inflasi sebesar 0,4 persen atau terjadi peningkatan IHK dari 109,98 pada April menjadi 110,42,” kata Margo Yuwono Kepala BPS dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/6/2022) dikutip Antara.

Margo menjelaskan, penyumbang inflasi pada Mei yang sebesar 0,4 persen (mtm) ini utamanya berasal dari tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

Dengan terjadinya inflasi pada Mei, maka inflasi tahun kalender Mei 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,56 persen, dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Mei 2022 terhadap Mei 2021 sebesar 3,55 persen.

Kepala BPS menuturkan, inflasi pada Mei 2022 yang sebesar 3,55 persen (yoy) ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2017 sebesar 3,61 persen (yoy). Dari 90 kota IHK, terdapat 87 kota yang mengalami inflasi pada Mei 2022 dan dua kota mengalami deflasi.

Untuk 87 kota yang mengalami inflasi, yang tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24 persen dan terendah di Tangerang dan Gunungsitoli masing-masing sebesar 0,05 persen.

Inflasi di Tanjung Pandan yang sebesar 2,24 persen, didorong oleh komoditas ikan kerisi dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,53 persen, air kemasan 0,31 persen dan angkutan udara 0,28 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi Kotamobagu yaitu sebesar minus 21 persen, dan deflasi terendah terjadi di Merauke sebesar minus 0,02 persen.

Margo melanjutkan, jika inflasi dilihat berdasarkan komponen andil terbesar adalah dari harga bergejolak sebesar 0,16 persen, akibat komoditas telur ayan ras, bawang merah dan daging sapi.

Penyumbang kedua adalah komponen inti dengan andil 0,15 persen dengan komoditas dominan pendorong inflasi pada komponen inti, adalah ikan segar, nasi dengan lauk dan roti manis.

Ketiga adalah komponen harga diatur pemerintah sebesar 0,09 persen, disebabkan karena kenaikan tarif angkutan udara.

Komponen harga diatur pemerintah ini terjadi tren peningkatan, karena pemerintah mengizinkan maskapai penerbangan melalukan penyesuaian biaya produksi untuk angkutan penumpang dalam negeri.

Selain itu, beberapa waktu lalu juga terdapat kebijakan kenaikan harga BBM jenis Pertamax sehingga turut menyebabkan kenaikan pada komponen harga yang diatur pemerintah. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs