Jumat, 29 Maret 2024

Ekspor Jatim Meningkat 9,47 Persen, Neraca Dagang Masih Defisit

Laporan oleh Retha Yuniar
Bagikan
Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim dalam konfrensi pers yang digelar secara online, Jumat (15/7/2022). Foto : Tangkapan layar YouTube BPS Jatim

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat, ekspor sepanjang Juni 2022 mencapai 2,02 miliar dolar AS, mengalami peningkatan 9,47 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,85 miliar dolar AS. Sementara jika dibandingkan dengan Juni 2021, nilai ekspor mengalami penurunan 1,61 persen.

Menurut Dadang Hardiwan Kepala BPS Jatim, peningkatan nilai ekspor dari bulan lalu disebabkan meningkatnya kinerja ekspor nonmigas.

Dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor sektor nonmigas naik sebesar 11,12 persen, yaitu dari 1,71 miliar dolar AS menjadi 1,90 miliar dolar AS.

“Nilai ekspor sektor nonmigas tersebut memberikan kontribusi 93,95 persen dari total ekspor bulan ini,” kata Dadang dalam keterangan pers yang digelar secara online, Jumat (15/7/2022).

Sedangkan nilai ekspor sektor migas Jatim pada Juni 2022, disebut Dadang mengalami penurunan 11,07 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Dari 137,59 juta dolar AS menjadi 122,35 juta dolar AS. Peranan ekspor sektor migas menyumbang 6,05 persen dari total ekspor Jatim pada Juni 2022,” kata dia memaparkan.

Dadang melanjutkan, golongan lemak dan minyak hewani atau nabati menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim sepanjang Juni 2022 dengan nilai transaksi sebesar 193,02 juta dolar AS. Meningkat 59,41 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 121,08 juta dolar AS.

“Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 10,15 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan paling banyak diekspor ke Tiongkok dengan nilai 67,43 juta dolar AS,” kata Dadang.

Sementara pada sektor ekspor, penurunan terbesar terjadi pada komoditas Tembaga.

“Mengalami penurunan sebesar 86,34 juta dolar AS,” ucapnya.

Sedangkan untuk impor Jatim pada Juni 2022, kata Dadang mencapai 3,19 miliar dolar AS, mengalami kenaikan 23,04 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,59 miliar dolar AS.

“Kenaikan disebabkan kinerja impor sektor migas dan non migas yang mengalami kenaikan secara simultan,” kata Dadang.

Impor migas ke Jatim pada Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 46,57 persen dibanding Mei 2022, menjadi 945,53 juta dolar AS. Begitupun dengan impor nonmigas yang mengalami kenaikan sebesar 15,24 persen dibanding bulan sebelumnya, menjadi 2,24 miliar dolar AS.

Impor migas dan nonmigas secara berturut-turut menyumbang 29,66 persen dan 70,34 persen dari total impor Jatim sepanjang bulan Juni 2022.

Golongan besi dan baja disebut sebagai komoditas nomor satu yang mengalami peningkatan ekspor mencapai 84,6 juta dollar AS, kemudian disusul Industri makanan, garam, belerang, batu dan semen, lalu Mesin dan peralatan mekanis sebesar 58,02 juta dolar AS.

Meski sudah menunjukkan kenaikan secara gradual, namun neraca perdagangan Jatim sepanjang Juni 2022 masih mengalami defisit sebesar 1.164,17 juta dolar AS.

“Secara kumulatif, Januari hingga Juni 2022 neraca perdagangan Jatim juga masih mengalami defisit sebesar 4,28 miliar dolar AS,” pungkasnya. (tha/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
31o
Kurs