Jumat, 26 April 2024

Jokowi Sampaikan Pandangan Indonesia Terkait Kerja Sama Antarnegara pada Sidang UNESCAP

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI. Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden RI menyampaikan sejumlah pandangannya dalam sesi pembukaan Sidang Komisi ke-78 United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/5/2022).

Pertama, Jokowi mendorong keberlanjutan penanganan pandemi Covid-19, dan menutup kesenjangan vaksinasi di kawasan Asia Pasifik.

Menurutnya, di kawasan Asia Pasifik terdapat negara dengan pencapaian vaksinasi tertinggi dan juga terendah di dunia.

Maka dari itu, kesenjangan vaksinasi harus segera dihapus. Tingkat pencapaian vaksinasi, sambung Jokowi, bisa menentukan reaktivasi ekonomi nasional dan konektivitas dengan perekonomian dunia.

“UNESCAP dapat mendukung terbentuknya jaringan fasilitas produksi dan distribusi vaksin regional, mengatasi tantangan logistik, dan mempersingkat rantai pasok,” ujarnya di forum internasional itu.

Kedua, Presiden RI juga menekankan pentingnya penguatan pendanaan untuk akselerasi tujuan pembangunanan berkelanjutan atau SDGs.

Data Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perlu 1,5 triliun Dollar AS per tahun untuk memastikan SDGs tercapai di Asia Pasifik tahun 2030. Tapi, ketersediaan pendanaan global cuma 1,4 triliun Dollar AS.

“Kesenjangan besar itu harus ditutup. Investasi sektor swasta harus didorong,” imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, walau Asia Pasifik merupakan kawasan terbesar penanaman modal asing, inbound dan outbound, tapi nilai investasi ke kawasan sendiri masih kecil.

Sehingga, UNESCAP perlu mendorong penguatan investasi intra-kawasan, mendukung kemudahan berusaha, promosi, hingga business matching di antara negara anggota.

“Pendanaan inovatif perlu terus dimajukan. Kolaborasi UNESCAP dengan ADB dan lembaga pendanaan lainnya, sangat diharapkan. Indonesia sendiri memajukan berbagai pendanaan inovatif termasuk SDG Indonesia One, green sukuk, dan ekonomi karbon,” paparnya.

Pandangan ketiga, Presiden RI menyebut digitalisasi, pemberdayaan UMKM, dan pertumbuhan hijau merupakan masa depan bersama yang harus dioptimalisasi dan terus ditingkatkan.

Dengan tegas, Jokowi mendorong sumber-sumber pertumbuhan baru tersebut untuk terus diperkuat.

“Dukungan bagi upaya pertumbuhan hijau sangat diperlukan termasuk, transisi energi. Kapasitas pajak perlu harus diperkuat, termasuk carbon tax,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Presiden Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kontribusi UNESCAP.

“Melalui Presidensi G20, Indonesia akan memperjuangkan kepentingan negara berkembang, terutama di bidang kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi. Dengan bekerja bersama, kita dapat mempercepat pemulihan kawasan dan dunia menuju masa depan berkelanjutan. Recover Together, Recover Stronger,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs