Jumat, 29 Maret 2024

Misbakhun Dorong Suryo Utomo Teruskan Upaya Mendisiplinkan Pegawai DJP

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Mukhamad Misbakhun anggota Komisi XI DPR. Foto : Dok./Faiz suarasurabaya.net

Mukhamad Misbakhun anggota Komisi XI DPR mengapresiasi kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (kemenkeu).

Legislator Partai Golkar itu menilai DJP tidak hanya mampu menunjukkan kinerja baik dalam mencapai target penerimaan negara, tetapi juga rajin membangun integritas para pegawai pajak.

Menurut Misbakhun, Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 tentang Perincian APBN 2022 mencatat target penerimaan perpajakan pada tahun ini dipatok di angka Rp 1.485 triliun. Sejauh ini, capaian penerimaan perpajakan dari seluruh kantor pelayanan pajak (KPP) telah melampaui angka tersebut, bahkan mencapai 110 persen dari target.

“Prestasi ini adalah buah dari kinerja dan integritas seluruh jajaran pegawai DJP, dari lini yang paling bawah sampai dengan jajaran pimpinan yang berjumlah 44.812 pegawai,” ujar Misbakhun kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu mengatakan tugas DJP pada masa pandemi Covid-19 bukanlah hal mudah. Oleh karena itu, capaian DJP patut diapresiasi.

“Saya mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi untuk kerja keras seluruh pegawai dan pimpinan DJP atas kesuksesannya dalam melaksanakan tugas menghimpun penerimaan negara dengan tantangan luar biasa karena masih dalam masa pandemi Covid-19,” kata dia.

Meski demikian, Misbakhun mengakui DJP kerap menjadi sorotan, terutama ketika ada pegawainya yang berbuat tercela. Legislator di Komisi Keuangan dan Perpajakan itu kemudian mengutip data mengenai penindakan terhadap pegawai DJP sejak 2019.

Data itu dipaparkan Suryo Utomo Dirjen Pajak pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia beberapa waktu lalu. Misbakhun memerinci sejak 2019 terdapat 718 pegawai DJP yang dikenai hukuman ringan.

Selain itu, terdapat 199 pegawai DJP dijatuhi hukuman sedang. Adapun 349 pegawai DJP dijatuhi hukuman berat.

Jenis kesalahan di antara para pegawai DJP pun beragam. Misalnya, ada pegawai pajak yang hidup serumah tanpa menikah, ataupun bekerja dengan meminta imbalan.

Namun, Misbakhun tetap menyemangati ribuan pegawai DJP dan Kemenkeu sebagai abdi negara yang telah bekerja sungguh-sungguh.

“Pengenaan hukuman disiplin untuk 1,6 persen dari total pegawai Kementerian Keuangan ini tetap tidak bisa menutup kenyataan bahwa jauh lebih banyak pegawai yang baik,” tuturnya.

Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan II Jawa Timur itu menegaskan para pegawai DJP memang menghadapi banyak tantangan dan godaan. Sebagai abdi negara, para pegawai DJP juga harus siap ditugaskan ke seluruh wilayah NKRI sehingga jauh dari keluarga, bahkan harus menanggung biaya akomodasi dengan uang sendiri.

“Sampai ada istilah menikah tapi tidak serumah, bukan serumah tidak menikah,” ucap Misbakhun.

Dia mengatakan tunjangan kinerja bagi pegawai DJP memang tertinggi dibandingkan instansi lain. Namun, Misbakhun menegaskan besarnya tunjangan itu sebanding dengan godaan dan risiko yang harus dihadapi pegawai DJP.

“Bagaimanapun mereka harus mengawal penerimaan perpajakan dari wajib pajak sampai pada rekening kas negara,” kata mantan pegawai DJP itu.

Oleh karena itu, Misbakhun mendorong Dirjen Pajak meneruskan upaya mendisiplinkan para pegawai DJP. Dia mengharapkan pegawai DJP tetap menunjukkan kinerja positif di tengah berbagai tantangan dan godaan.

“Di setiap instansi tetap ada orang yang berintegritas dan ada orang yang melanggar aturan, tetapi jangan sampai hukuman disiplin pegawai menjadi cerminan ketidakmampuan pemimpin dalam melaksanakan tugas pembinaan pegawai. Penegakan disiplin adalah sebuah keharusan yang harus dilakukan secara tegas sebagai tugas pimpinan,” tuturnya.(faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
27o
Kurs