Senin, 6 Mei 2024

Pemprov Jatim Ajak Dubes Tiongkok Kerja Sama di Bidang Pendidikan dan Teknologi Pertanian

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur waktu menerima kunjungan Hou Yanqi Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk ASEAN di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/4/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur hari ini, Kamis (13/4/2023) menerima kunjungan Hou Yanqi Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk ASEAN di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Dalam pertemuan itu banyak potensi kerja sama yang dibahas kedua belah pihak, di antaranya adalah soal pendidikan, serta pengembangan teknologi pertanian dan hortikultura.

Terkait pendidikan, Khofifah mengajukan kerja sama beasiswa ke Pemerintah China untuk para mahasiswa dari Jatim di jenjang S1, S2 dan S3. Beasiswa diutamakan mendalami bidang pengembangan teknologi pertanian dan agrikultur.

Selain beasiswa, Khofifah juga mengajukan kerja sama dalam bentuk pelatihan bagi para PNS di seluruh Jatim terkait program pengentasan kemiskinan dan teknologi pertanian.

“Saya pernah ditugaskan Gus Dur (presiden keempat RI) ke beberapa provinsi di RRT untuk mempelajari bagaimana Pemerintah RRT menurunkan kemiskinan. Di antaranya dengan memberikan training dan skill bagi kaum perempuan untuk dapat mandiri dan bangkit secara ekonomi,” kata Khofifah, Kamis (13/4/2023).

Khofifah berharap ke depannya akan ada tim dari RRT termasuk para pengusaha dan investor untuk melakukan business trip ke Jatim dalam rangka melihat potensi produk agrikultur di sini.

Untuk diketahui, kinerja perdagangan Jatim bersama RRT pada kurun waktu Januari hingga Desember 2022 lalu antara lain,
nilai ekspor Jatim ke RRT sebesar US$ 3.221,91 juta, sedangkan impornya sebesar US$ 7.144,19 juta, mengalami defisit sebesar US$ 3.922,28 juta.

Sedangkan untuk komoditas ekspor Jatim ke RRT antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, bahan kimia organik, berbagai produk kimia, tembaga, besi dan baja, kayu, ikan dan udang, biji-bijian berminyak, kertas/karton, kopi, teh, rempah-rempah.

Sedangkan komoditas impor utama Jatim dari RRT di antaranya adalah mesin-mesin/pesawat mekanik, buah-buahan, besi dan baja, peralatan listrik, bahan kimia organik, plastik dan, sayuran, bahan kimia anorganik, tembakau, aluminium.

Kata Khofifah Tiongkok termasuk dalam tiga besar sebagai negara tujuan ekspor dari Jatim dan berada di urutan ke satu sebagai negara asal impor ke Jatim.

Sementara itu Hou Yanqi Dubes RRT untuk Asean mengatakan ada kemiripan antara Jatim dan negaranya terkait potensi sektor pertanian dan agrikultur.

Dia berharap ke depan dapat mengirim tim dari RRT yang bisa melakukan kunjungan bisnis ke Jatim untuk bisa melihat potensi di sektor ini.

“Kami juga termasuk negara petanian sehingga kami sangat konsen terkait pertanian termasuk penggunaan teknologi tinggi di alat pertanian,” katanya.

“Termasuk soal beasiswa kami setiap tahun memiliki keinginan besar untuk memberikan program beasiswa terutama bagi negara-negara di ASEAN termasuk Indonesia,” imbuhnya.

Untuk itu, kunjungan pertamanya ke Jatim ini diharapkan bisa meningkatkan koordinasi kerja sama dan kolaborasi yang efektif di masa mendatang, khususnya di bidang pertanian hortikultura.

“Hasil produk komoditas Indonesia itu cukup sama atau mirip dengan apa yang kami hasilkan, sehingga ketika ada koordinasi atau kerja sama yang terjalin di bidang pertanian dan hortikultura, maka kami harap kerja sama ini akan saling menguntungkan kedua belah pihak,” pungkasnya.(wld/dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
30o
Kurs