Selasa, 1 Juli 2025

Rupiah Diproyeksi Menguat di Tengah Harapan Stimulus dari China

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. Foto: Antara

Lukman Leong analis mata uang memproyeksikan pada perdagangan Selasa (10/12/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan stimulus yang lebih besar dari China.

Pada awal perdagangan Selasa, rupiah dibuka naik enam poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.861 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rpp15.867 per dolar AS.

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan stimulus yang lebih besar dari China,” kata Lukman dikutip dari Antara.

Ia menuturkan, secara umum China akan melonggarkan kebijakan fiskal dan moneter guna mendukung konsumsi domestik dan sektor properti.

Namun, investor masih menunggu dan mengantisipasi rilis data inflasi AS besok. Inflasi utama AS diproyeksikan akan naik dari 2,6 persen pada Oktober 2024 menjadi 2,7 persen pada November 2024.

Sementara dari domestik, Lukman mengatakan investor juga menantikan data penjualan ritel Indonesia siang ini.

Ia memperkirakan kurs rupiah bergerak di rentang Rp15.800 per dolar AS sampai dengan Rp15.900 per dolar AS. (ant/nis/saf/ham)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Selasa, 1 Juli 2025
31o
Kurs