Jumat, 26 April 2024
Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa

Produksi Minuman Kolagen dari Sisik Ikan, Peserta IBMLB Siti Nur Seha Manfaatkan Limbah Jadi Berkah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Siti Nur Seha pegiat start-up di bidang Food and Beverage, Shaany Collagen Drink. Foto: Istimewa

Berbekal latar belakang dunia pendidikan fisika material yang ditempuhnya semasa kuliah, Siti Nur Seha, memberanikan diri untuk mencoba melakukan riset tentang pengolahan limbah sisik ikan menjadi minuman kolagen.

Siti Nur Seha merupakan satu di antara 99 peserta yang lolos Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa (IBMLB) yang digelar Suara Surabaya (SS) dan Universitas Surabaya (Ubaya).

Ide awal Seha, begitu dia akrab disapa, membuat minuman kolagen dari sisik ikan karena dia menyadari potensi perikanan di Indonesia yang cukup besar. Ini terlihat dari perkembangan industri perikanan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Di Probolinggo, tempat tinggalnya, ada enam industri perikanan yang tiap harinya mampu memproduksi 500-1.000 kilogram ikan fillet. Dari total produksi ini, 20 persen di antaranya merupakan limbah sisik ikan.

Mulanya, banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah sisik ikan beserta limbah lainnya seperti kulit dan kepala ikan untuk dijadikan pakan ternak.

“Namun karena jumlah limbah yang terlalu besar, tidak semuanya terserap,” kata Seha.

Dia menambahkan, dari literatur yang dibaca di berbagai jurnal ternyata sisik ikan mengandung 70-80 persen kolagen yang merupakan kolagen tipe 1. Artinya, kolagen  sisik ikan yang paling mirip dengan kolagen manusia.

Perjalanan Seha merintis Shaany Collagen Drink dimulai tahun 2017.

Shaany Collagen Drink rintisan usaha Siti Nur Seha. Foto: Istimewa

Pada bulan Desember 2017 riset dimulai. Sepanjang tahun 2018 dia melakukan berbagai pengujian agar kolagen hasil risetnya sesuai SNI (standar nasional Indonesia).

Gayung bersambut di tahun 2019. Di tahun itu, gaung minuman kolagen terdengar kencang. Namun sayang, minuman kolagen yang dijual di pasar dipenuhi oleh produk impor. Hal ini yang menggerakkan dirinya untuk menciptakan minuman kolagen yang punya value berbasis kearifan lokal dan ramah lingkungan.

Dia mulai mencoba memformulasikan perpaduan kolagen dengan ekstrak buah yang ada di Probolinggo.

“Setelah melewati berbagai pengujian, akhirnya pada 2020 tepatnya pada 1 Oktober Shaany berhasil melakukan soft launching berbagai minuman kolagen lokal,” kata Seha.

Respon pasar sangat luar biasa waktu itu. Dalam waktu tiga bulan, Shaany memperoleh penghargaan nasional di antaranya, Pemenang I Wirausaha Muda Mandiri Bidang Boga Kategori Business Plan Tahun 2020, Top 3 Santripreneur Award 2020, dan Pemenang II Kompetisi Modal Pintar Sisternet PT XL Axiata dan Bank OCBC NISP Tahun 2021.

Saat ini dia masih menyiapkan persyaratan sertifikasi halal dan BPOM untuk Shaany Collagen Drink, dibantu empat orang di bagian produksi dan tiga orang di tim manajemen.

Perempuan yang 10 Juli 2021 ini genap berusia 25 tahun ini berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi pengusaha sukses yang bermanfaat bagi banyak orang sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan kesehatan melalui produk yang dihasilkannya.

Dalam proses pengolahan, Shaany memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar tempat produksi. Alhasil, keberadaan start-up ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Baik dari segi kesehatan melalui produk yang dihasilkan, maupun dari segi perekonomian melalui pemberdayaan perempuan.

Proses pengeringan sisik ikan sebelum diolah menjadi kolagen, Seha memberdayakan ibu rumah tangga di sekitarnya. Foto: Istimewa

Ketika ditanya apa motivasinya mengikuti program IBMLB, Seha mengatakan, “Saya ikut IBMLB karena tertarik dengan program yang ditawarkan. Ada workshop self development, leadership camp, dan tentunya ini kesempatan untuk membangun jejaring yang lebih luas lagi, baik dengan peserta maupun panitia. Melalui program BMLB, saya ingin mengupgrade diri menjadi lebih baik. Ada ilmu dan pengalaman baru yang diperoleh.”

Sementara itu setelah mengikuti berbagai kegiatan IBMLB yang dilaksanakan mulai Juni lalu Seha menginginkan program IBMLB digelar setiap tahun.

“Secara keseluruhan sejauh ini, program IBMLB sangat keren. Saya berharap program ini bisa diadakan setiap tahun dan jika pandemi usai, mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengadakan gathering dengan semua peserta IBLMB, baik angkatan tahun ini maupun tahun kemarin,” ungkapnya.

Seha berharap setelah 3 tahun lalu wisuda S1, masih ada kesempatan buat dia untuk bisa kuliah lagi menempuh S2.

Perlu diketahui, sebelumnya terdapat 130 peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang mendaftar. Setelah melalui tahap kurasi, 99 peserta lolos ke tahap selanjutnya.

Program kolaborasi Suara Surabaya dengan Ubaya ini bisa menginspirasi Kawan Muda di tengah pandemi dengan tujuan membangkitkan semangat kepedulian khususnya kepada Indonesia.

Diharapkan ke depan Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa bisa menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki prestasi, karya yang memberikan pengaruh positif baik pada keluarga, lingkungan, serta masyarakat guna mengembangkan soft skill.

Peserta yang lolos tahap selanjutnya kemudian mengikuti virtual gathering, personal development workshop, tes bakat minat dan konsultasi, serta diakhiri dengan leadership camp sekaligus awarding. Peserta juga memiliki peluang mendapatkan beasiswa hingga 100 persen kuliah di Ubaya baik jenjang S1 maupun S2.

Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa ini persembahan Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya (Ubaya) The First University In Heart And Mind, didukung Dealer Vespasatya PT Satya Mandiri Motors, dan JETE – Best For Your Gadget.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs