Minggu, 19 Mei 2024

Wow, Harga Seekor Kambing di Lereng Semeru Capai Rp30 Juta

Laporan oleh Sentral FM Lumajang
Bagikan

Harga seekor kambing PE (Peranakan Etawa) Senduro, kambing ras genetik lokal di lereng Semeru, bisa mencapai Rp30 juta. Hal ini diketahui saat peternak memamerkan kambing yang populer disebut Etsen tersebut di kontes dan Pameran Ternak yang digelar Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Lumajang di lapangan GOR Wirabhakti, Senin (25/5/2015).

Sholeh Amin (35 tahun), peternak asal Desa Pandansari, Kecamatan Senduro mengatakan, dalam setahun dia bisa mendapatkan keuntungan lebih dari Rp50 juta dari beternak kambing PR Senduro ini.

Sepuluh tahun yang lalu, Amin yang awalnya adalah buruh tani, beralih beternak PE Senduro setelah menabung cukup lama hingga bisa membeli sepasang kambing, indukan dan pejatan unggul.

“Kini saya punya lima ekor indukan unggul kambing dan seekor pejatan unggul yang khusus menjadi sumber bibit. Pertahun, saya bisa menjual dua kali sebanyak delapan ekor, setelah kambing pisah susu atau berumur antara empat bulan sampai lima bulan,” katanya kepada Sentral FM, Senin.

Menurut Amin, setiap ekor kambing indukan bisa beranak satu sampai dua ekor pertahunnya. “Harga perekornya kalau kambing usia empat sampai lima bulan, rata-rata antara Rp6 juta sampai Rp7 jutaan,” ujarnya.

Namun jika usia kambingnya lebih tua, harganya bisa mencapai Rp25 juta sampai Rp30 juta, seperti kambing indukan yang dipamerkannya dalam kontes ternak kali ini. “Kambing ini beratnya 106 kilogram, tinggi 99 centimeter, panjang satu meter dan usianya baru 13 bulan. Di kontes ini sudah ditawar Rp30 juta tapi belum saya lepas (jual, red),” katanya.

Amin menambahkan, perawatan kambing PE Senduro yang telah dipatenkan oleh Kementerian Pertanian sebagai ras genetik lokal Senduro ini, tidak terlalu merepotkan. “Pokoknya diberi pakan hijauan yang bagus-bagus dan kemudian comboran sebagai pengemuk. Itu saja sudah cukup,” katanya.

Harga kambing PE Senduro yang menggiurkan membuat peternak bermunculan di setiap wilayah kecamatan. Misyanto, peternak asal Desa Ranuwurung, Kecamatan Randuagung mengatakan, saat ini peternak PE Senduro telah menyebar di 21 Kecamatan di seluruh wilayah Kabupaten Lumajang. Sementara Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Gucialit menjadi sumber bibit di Kabupaten Lumajang.

“Bahkan kami telah membentuk ASPENAS (Asosiasi Peternak Etawa Nasional) yang anggotanya telah mencapai ribuan orang. Kami membentuk asosiasi ini dilatarbelakangi fakta bahwa PE Senduro beberapa waktu lalu nyaris punah, karena banyak dijual ke Malaysia. Kami khawatir PE Senduro diklaim menjadi ternak Malaysia, sehingga terbentuklah asosiasi yang tujuannya mendorong pertumbuhan populasi dan kualitas ternaknya,” katanya.

Untuk lebih mendorong kemajuan peternak, Asat Malik Bupati Lumajang meminta Disnak Kabupaten Lumajang menyelenggarakan kontes ternak setahun 2 kali. “Ini harus dilakukan, agar peternak lebih bersemangat. Bahkan, bisa menjadi Lumajang sebagai lumbung ternak yang bisa memberikan kontribusi terhadap kebutuhan daging nasional,” katanya. (her/iss/ipg)

Teks Foto :
– Kambing PE Senduro atau Etsen yang harga perekornya mencapai Rp30 juta.
Foto : Sentral FM

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Minggu, 19 Mei 2024
31o
Kurs