Minggu, 16 Juni 2024

Penularan HIV, TBC, dan DBD Di Dolly Terbesar di Surabaya

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Dinas Kesehatan Kota Surabaya menemukan beragam penyakit menular ternyata subur di kawasan sekitar lokalisasi Dolly dan Jarak.

Beberapa penyakit itu selain HIV/AIDS juga Inspeksi Menular Seksual (IMS), demam berdarah dengue (DBD), tuberculosis (TBC), bahkan Ispa serta pneumonia (radang paru-paru).

“Untuk penyakit menular seksual, DBD serta TBC malah yang tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Surabaya,” kata dr Mia Novia, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Kamis (17/7/2014).

Dari catatan Dinas Kesehatan sepanjang Januari-Juni 2014 ini saja, kasus DBD di kawasan Putat Jaya mencapai 21 kasus. Begitu juga TBC mencapai 25 kasus, Inspeksi Menular Seksual 801 kasus, Diare 476 kasus, Ispa 804 kasus serta HIV/AIDS mencapai 51 kasus.

Temuan ini, kata Mia merupakan data dari beberapa rumah sakit, serta puskesmas Putat Jaya. Selain itu, juga dari pelayanan kesehatan secara mobile yang ditempatkan di sekitar kawasan lokalisasi.

Khusus HIV/AIDS, temuan terbaru berasal dari para PSK dan mucikari yang beberapa waktu lalu mengambil uang kompensasi penutupan lokalisasi.

Dari 486 orang yang mengambil uang kompensasi dan dilakukan pemeriksaan ternyata ditemukan sebanyak 45 penderita HIV. Dari jumlah ini, 36 orang diantaranya adalah penderita yang masuk kategori penderita baru.

Sebanyak 36 penderita baru ini berasal dari Indramayu, Bandung, Malang dan Jember. “Mereka sudah kita data dan kita sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan asal mereka untuk selalu memantau kondisi mereka,” kata Mia Novia.

Mia menduga, banyaknya beragam penyakit menular di kawasan itu tak lepas dari buruknya tingkat kesehatan lingkungan serta pola prilaku warga sekitar.

Sementara itu, dr Ita Puspita Dewi, Consultan Suport Terapi VCT RSU Dr Soewandi mengatakan para penderita HIV dari kawasan Dolly dan Jarak umumnya sudah terpapar penyakit dalam waktu yang relatif lama.

“Mereka biasanya mengaku punya dokter sendiri, padahal setelah kita lakukan pemeriksaan ternyata positif HIV,” kata Ita Puspita.

Dia berharap warga yang rentan tertular HIV, tak malu periksakan kesehatannya ke puskesmas terdekat. Apalagi di Surabaya, saat ini terdapat 62 puskesmas yang bisa melakukan pemeriksaan awal HIV/AIDS. (fik/dwi)

Berita Terkait

..
Surabaya
Minggu, 16 Juni 2024
27o
Kurs