Rabu, 22 Mei 2024

Mudik 2016 Jadi Catatan Hitam untuk Badrodin Haiti

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan

Neta Sanusi Pane Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) mengatakan, masa mudik tahun 2016 menjadi catatan hitam bagi Jenderal Badroddin Haiti menjelang lengser sebagai Kapolri.

“Jalur neraka” yang terjadi di Brebes menunjukkan betapa buruknya rekayasa lalulintas yang dilakukan jajaran Polda Jateng maupun Korlantas Polri.

“Indonesia Police Watch (IPW) mencatat, kemacetan parah di jalur Pantura ini dua kali terjadi di era Kapolri Haiti. Pertama menjelang libur Natal 2015. Kedua saat mudik Lebaran 2016. Di libur Natal 2015, ketidakbecusan dalam merekayasa lalu lintas ini terjadi saat Korlantas‎ Polri dipimpin Irjen Condro Kirono. Lalu, di mudik Lebaran `jalur neraka` Brebes terjadi saat Kapolda Jateng dipimpin Irjen Condro Kirono,” ujar Neta di Jakarta, Kamis (7/7/2016).

Dia menjelaskan, dua hari setelah kemacetan parah di libur Natal 2015, Djoko Sasono Dirjen Hubdar mengundurkan diri, karena malu dan merasa bertanggung jawab.

“Lalu, siapakah yang akan mundur dengan kemacetan parah di mudik Lebaran 2016 ini, apakah Kakorlantas Polri atau Kapolda Jateng. Kita tunggu saja,” kata dia sambil bertanya-tanya.

Menurut Neta, kemacetan lalulintas di mudik Lebaran 2016 ini paling parah dan melelahkan dibandingkan musim mudik sebelumnya. Akibat “jalur neraka”Brebes, pemudik kehabisan bensin di tol, kelaparan tidak ada penjual makanan, mau buang air tidak ada toilet, terjebak kemacetan lebih dari 25 jam di jalur yang sama.

Kata Neta, Jarak tempuh dari Cirebon ke Ungaran, Semarang mencapai 35 jam. Pintu Tol Brebes Timur jadi “pusat neraka” bagi
pemudik.

Saat liburan Natal 2015, kata Neta, Korlantas Polri mengatakan, kemacetan parah terjadi akibat belum berfungsinya tol Brebes.

“Faktanya, begitu Tol Brebes berfungsi, kemacetan di Mudik 2016 malah makin parah,” ujar dia.

Dia menilai, Korlantas Polri maupun Polda Jateng tidak mampu melakukan rekayasa lalu lintas mudik dengan maksimal, akibatnya terjadi stagnasi hingga 25jam. Kasus ini menjadi catatan hitam bagi karir Badrodin Haiti Kapolri.

“IPW berharap Tito Karnavian Kapolri baru perlu mengevaluasi dan mencermati kasus ini agar kemacetan parah di jalur tersebut bisa diminimalisir dengan rekayasa lalulintas yang dirancang Korlantas maupun Polda Jateng,sehingga kasus yang sama tidak terulang.(faz/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya
Surabaya
Rabu, 22 Mei 2024
30o
Kurs