Kamis, 16 Mei 2024

Terapi Relaksasi Genggam Jari Terbukti Kurangi Trauma

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Terapi relaksasi Genggam Jari dapat dilakukan untuk seseorang yang mengalami trauma. Foto: Totok suarasurabaya.net

Berawal dari cerita tentang sakitnya pasca operasi cesar yang konon nyeri bukan kepalang, Oktaviani De Rosari Deor mahasiswi Fakultas Keperawatan menulis skripsi berjudul: Terapi Relaksasi Pasca Operasi Sesar.

“Apa mungkin rasa nyeri yang sangat itu bisa diturunkan dengan menggunakan relaksasi. Jika bisa, maka hal itu dapat digunakan untuk mengurangi konsumsi obat analgesik yang fungsinya menurunkan rasa nyeri,” ujar Okta.

Penelitian dengan melibatkan sekurangnya 30 responden yang diberikan terapi relaksasi melalui Genggam Jari ternyata menunjukkan hasil yang sangat signifikan dan memuaskan. Seseorang yang mengalami trauma, dalam bentuk nyeri ternyata bisa dikurangi dengan terapi tersebut.

Dengan melakukan Genggam Jari sedemikian rupa kepada seseorang yang sedang mengalami nyeri atau mengalami tekanan, lanjut Okta, ternyata mampu menurunkan rasa nyeri sekaligus juga tekanan jiwa yang sedang dialami. “Biasanya pasien tertidur sesaat setelah diterapi Genggam Jari,” kata Okta.

Dengan penelitiannya itu, Okta menjadi satu diantara wisudawati yang Sabtu (5/11/2016) besok mengikuti wisuda dengan nilai IPK kumulatif 3,50. “Tentunya ini sangat menggembirakan dan puji Tuhan bisa ikut wisuda tahun ini,” ujar Okta yang sudha bekerja disebuah klini di Surabaya tersebut.

Sementara itu, peserta wisuda lainnya dengan penelitian dan skripsi yang menarik perhatian adalah Kresensia Apriana Bukarim mahasiswi Fakultas Farmasi, yang merubah limbah Kulit Pisang diolah menjadi obat berupa tablet ibuprofen yang berfungsi sebagai obat anti inflamasi.

Meski penelitian yang dilakukan Kresensia adalah penelitian lanjutan karena sebelumnya sudah ada penelitian lainnya, tetapi hasilnya sangat bermanfaat bagi dunia farmasi.

Pada penelitian ini Kresensia mengolah amilum Kulit Pisang menjadi sediaan tablet floating (apung) ibuprofen.

“Tablet floating adalah tablet yang mampu mengapung pada cairan lambung karena memiliki densitas (massa jenis) yang lebih kecil dari air, dan dirancang untuk mampu bertahan selama 10 jam didalam lambung,” kata Kresensia.

Sabtu (5/11/2016) Kresensia bakal mengikuti wisuda yang digelar Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) periode II dengan mengukuhkan 628 wisudawan, terdiri dari 27 wisudawan Pascasarjana, 555 wisudawan strata satu dan 46 wisudawan diploma tiga.

“Semoga mereka semua memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus juga bagi keluarga dan almamaternya. Karena dengan memberikan manfaat bagi masyarakat tentunya akan sangat berarti bagi perjalanan hidup mereka,” ujar Koencoro Foe Rektor UKWMS, Jumat (4/11/2016).(tok/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
25o
Kurs