Senin, 6 Mei 2024

BI Jatim Musnahkan 82 Ribu Lembar Uang Palsu

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Yudi Harymukti Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Kombes Pol Agus Santoso Ditreskrimsus Polda Jatim, perwakilan dari Pengadilan Negeri Surabaya dan Kejaksaan Tinggi Surabaya menunjukkan uang palsu yang akan dimusnahkan. Foto: Anggi suarasurabaya.net

Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim menggelar pemusnahan barang temuan bukan barang bukti berupa uang palsu di Ruang Kahuripan Lantai 5 Kantor Bank Indonesia, Jumat (29/12/2017).

Ada 82.857 lembar uang rupiah palsu yang dimusnahkan dengan mesin penghancur. Uang palsu dengan berbagai macam pecahan itu didapatkan dari laporan perbankan selama periode 2011-2017.

Pemusnahan uang palsu dihadiri oleh Yudi Harymukti Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, Kombes Pol Agus Santoso Ditreskrimsus Polda Jatim, perwakilan dari Pengadilan Negeri Surabaya dan Kejaksaan Tinggi Surabaya.

Kombes Pol Agus Santoso mengatakan bahwa perkembangan uang palsu, khususnya di Jawa Timur semakin menurun. Namun, potensi beredarnya uang palsu di Jawa Timur sangat besar karena kegiatan ekonomi di wilayah ini terbesar setelah Jakarta.

“Kalau kita lihat sosiologi masyarakat wilayah Jatim, seperti Tapal Kuda, itu masih percaya dengan tahayul, contohnya penggandaan uang. Apalagi dengan uang palsu, ya makin percaya. Selain itu, juga masih cenderung mengabaikan tentang keaslian uang,” kata dia.

Sebelumnya Polda Jatim bersama Tim Bareskrim beberapa bulan lalu menangkap pelaku pengedar uang palsu di Bangkalan, Jawa Timur.

Agus mengatakan kejahatan uang palsu dapat terjadi karena tidak lepas dari kecanggihan teknologi yang makin berkembang tiap tahunnya. Selain memberikan efek jera kepada pelaku, kata Agus, sosialisasi pada masyarakat juga penting sebagai upaya pencegahan peredaran uang palsu.

Yudi Harimukti juga mengatakan, kejahatan uang palsu sangat merugikan perekonomian khususnya masyarakat kecil.

“Pelaku paling sering memanfaatkan para pedagang kecil yang tidak memiliki alat scanner uang, sehingga mudah untuk ditipu,” kata dia.

Yudi mengimbau agar masyarakat tidak mengabaikan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang guna mengantisipasi beredarnya uang palsu. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
28o
Kurs