Kamis, 18 April 2024

Cerita Dubes Inggris Usai Nyantri di Muallimin

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Moazzam Malik Duta Besar Inggris untuk Indonesia Raya merasa terkesan setelah dua hari menjadi santri di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, kata Dedik Fatkhul Anwar Wakil Direktur III Muallimin.

“Dia mengakui Muallimin adalah pesantren papan atas dan pendidikannya dilakukan dengan bersahabat, tidak ada jarak antara guru dengan siswa,” kata Dedik ditemui di sela kegiatan kunjungan balasan ke Kantor Kedubes Inggris di Jakarta, Selasa (4/4/2017) seperti dilansir Antara.

Menurut Dedik, Dubes Malik merupakan seorang Muslim dari Inggris yang berkepribadian baik. Saat menjadi santri di Muallimin, Malik menyempatkan beraktivitas layaknya peserta didik di pesantren milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut.

Beberapa yang dilakukan Dubes Inggris di Muallimin, kata dia, seperti belajar, shalat berjamaah, makan bersama, mengisi kuliah Subuh dan kegiatan lainnya layaknya santri. Kegiatan satu malam “nyantri” tersebut dilakukan pada 22-23 November 2016 bersama 1.200-an santri Muallimin.

Atas kegiatan Malik itu, Dedik mengatakan pihaknya pada Senin (3/4/2017) telah menemui Dubes Inggris sebagai bagian dari kunjungan balasan bagi Dubes Inggris tersebut.

Dalam kunjungan balasan itu, Muallimin menindaklanjuti berbagai kerja sama pendidikan dengan pemerintah Inggris. Di antara aktivitas kemitraan dua pihak itu seperti jalinan kerja sama pertukaran pelajar, perancangan modul belajar bahasa, peningkatan kapasitas guru bahasa Inggris, relawan bahasa British Council untuk Muallimin dan kegiatan lainnya.

Dedik berharap kemitraan dengan British Council nantinya agar dapat menghadirkan para ahli bahasa berpengalaman untuk turut mendidik santri Muallimin mengenai bahasa Inggris.

“Anak-anak diharapkan terpicu karena diajari bahasa Inggris oleh para expert. Sejauh ini pendidikan bahasa perlu penyegaran metode strategi, pembelajaran dan keahlian. Jika anak-anak ikut agar dia bisa terinspirasi,” kata dia.

Lebih jauh, kata dia, kerja sama dari sektor pendidikan bahasa itu agar dapat memperkuat pesantren Muallimin yang memiliki kurikulum pendidikan dua bahasa yaitu Arab dan Inggris.

“Bapak Dubes Moazzam Malik mengapresiasi santri Muallimin yang penuh potensi. Dubes mendukung dan berkomitmen untuk bekerja sama dan membantu peningkatan kapasitas di Muallimin,” kata dia. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 18 April 2024
30o
Kurs