Senin, 29 April 2024

Kampoeng Ilmu Alternatif Jujukan Liburan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara deretan kios buku di Kampoeng Ilmu. Foto: Totok/Dok. suarasurabaya.net

Kerumunan anak muda didepan satu di antara kios sisi timur Kampoeng Ilmu, Selasa (3/1/2017) pagi ternyata sedang membicarakan sebuah judul buku yang dilarang terbit pada masa Orba dulu. Das Kapital yang jadi bahan obrolan.

“Kenapa kita dilarang baca buku itu, karena isinya memberikan banyak inspirasi tentang pola pemikiran baru. Ideologi baru. Itu yang mungkin menyebabkan buku itu dilarang pada waktu Orba dulu. Tapi sekarang juga masih belum ketemu bukunya,” ujar Ridho satu diantara anak-anak muda itu.

Ridho bersama teman-temannya itu sedang mencari sejumlah judul buku yang pernah dilarang terbit dan beredar dimasa pemerintahan orde baru dulu dan mereka memutuskan mencarinya di Kampoeng Ilmu.

Dari sekitar 5 judul buku, satu diantaranya Das Kapital, yang mereka buru, ternyata sampai hari ini belum satupun diperoleh. “Mungkin ada disini tapi kami belum menemukan. Soalnya kami juga tidak tanya ke penjualnya,” tambah Ridho.

Kepada suarasurabaya.net, Ridho mengaku menghabiskan liburan semester kali ini dengan berburu buku-buku. “Dan Kampoeng Ilmu menjadi destinasi kami. Kalau di toko buku yang besar kurang seru huntingnya,” kata Ridho.

Senada dengan Ridho, pengunjung lain yang ditemui suarasurabaya.net, adalah Indri Putri mahasiswi jurusan ekonomi. Menurutnya, banyak buku bagus di Kampoeng Ilmu yang dijual dengan harga tidak mahal dibanding toko buku besar.

“Kayaknya hunting buku-buku di Kampoeng Ilmu lebih menarik daripada travelling terus. Liburan semester ini aku nggak travelling. Ternyata bener juga. Asiik dan menyenangkan kok, mana bukunya juga nggak malah banget lhoo,” ujar Indri.

Berbagai buku ekonomi, lanjut Indri ternyata dijual dengan harga yang terjangkau. Dan harga yang tidak mahal itu jadi satu diantara alasan Indri mengganti agenda travelling liburannya dengan berburu buku di Kampoeng Ilmu.

“Ongkos travelling aku pindah buat hunting buku. Banyak buku bagus soalnya disini. Lebih suka hunting buku ternyata. Tapi biasanya memang travelling juga sambil hunting buku, kalau pas ke kota-kota diluar negeri,” pungkas Indri.(tok/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs