Selasa, 14 Mei 2024

Kecerdasan dan Kontrol Emosi, Modal Penting Bagi Pengendara

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Pelatihan berkendara Honda Safety Riding Kelana Kampoeng. Foto: Dok/ Denza suarasurabaya.net

Komang Ferry pengamat lalu lintas dari Darma Safety Drive mengatakan, maraknya kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur karena pendidikan berlalu lintas tidak pernah sampai ke pengendara.

Rata-rata orang Indonesia itu ukuran bisa berkendara itu hanya sebatas bisa menyalakan mesin, kata Komang Ferry.

“Padahal masih banyak cara berkendara yang harus dikuasai seperti kalau roda dua butuh saftey riding, kalau roda empat safety driving,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (6/3/2017).

Menurut Komang, mengenal karakter orang bisa berkendara itu ketika dia sudah berpraktik di jalan raya. Sebab, ketika berkendara di jalan raya, akan terlihat orang itu sudah cukup kemampuan dalam mengausai lalu lintas dan kendaraannya sendiri.

“Berkendara itu butuh kecerdasan dan kemampuan mengontrol emosi. Selama ini orang tua mengijinkan anaknya membawa motor hanya karena sudah bisa menyalakan mesin, menyetir dan mengerem. Tapi, soal etika tidak dipertimbangkan,” katanya.

Komang mengatakan, selama ini tata cara berlalu lintas tidak dipahami dengan baik oleh orang tua. Terutama terkait defensive safety riding, bagaimana menganalisa akan timbulnya bahaya di jalan.

“Di jalan itu harus cerdas dan beretika. Ada etika tertulis dan tidak tertulis, yang tertulis soal aturan lalu lintas dan yang tidak tertulis soal sopan santun,” katanya.

Selain peran penting orang tua, berkendara juga seharusnya melalui kursus. Selama ini, kata Komang, kursus berkendara itu hanya ada untuk roda empat itu pun jarang sekali orang yang mau mengikuti. Sehingga, kebanyakan yang mengajari orang tua sendiri.

“Kalau yang ngajari saja salah ya salah seterusnya,” katanya.

Komang mengatakan, sudah saatnya pendidikan berlalu lintas itu diberikan atau digerakkan dari keluarga. Menurutnnya sosialisasi safety riding yang selama ini dialkukan di kampung-kampung itu sudah benar, jika menyasar para orang tua. Agar mereka bisa mengajarkan kepada anaknya dengan banar.

“Pembelajaran lalu lintas kepada ibu-ibu, karang taruna dan remaja di kampung-kampung itu sangat penting,” katanya. (bid/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
28o
Kurs