Selasa, 14 Mei 2024

Menata Ruangan Ala Tionghoa dalam Auspicious Decorations for Chinese Interiors

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Karya berdasar materi kuliah sejarah dan budaya Tionghoa dikerjakan mahasiswa Desain Interior UK Petra Surabaya. Foto: Totok suarasurabaya.net

Aplikasikan materi kuliah sejarah dan budaya Tionghoa, mahasiswa Desain Interior gelar Auspicious Decorations for Chinese Interiors diselasar lantai 3 gedung P UK Petra Surabaya.

Mahasiswa Desain Interior UK Petra Surabaya pada pagelaran Chinese Interior, Kamis (18/5/2017) menampilkan sejumlah karya dalam pameran bertajuk: Auspicious Decorarations for Chinese Interiors.

Mulai dari seni menulis indah atau kaligrafi Tionghoa, pernak-pernik interior bernuansa China, hingga pembuatan simpul dari tali yang mengandung ciri khas tradisi Tionghoa juga ikut ditampilkan oleh para mahasiswa, mulai Kamis (18/5/2017) hingga 25 Mei 2017.

“Pameran ini merupakan tugas dari mata kuliah Chinese Interior di Program Studi Desain Interior UK Petra mahasiswa semester 6. Para mahasiswa tidak hanya dibimbing memahami sejarah dan teori desain Tionghoa saja, akan tetapi mereka mampu mempraktekkan prinsip desain serta budaya Tionghoa dalam dunia desain interior,” terang Diana Thamrin, S.Sn, M.Arch., dosen mata kuliah Chinese Interior.

Sekurangnya 40 karya mahasiswa, masing-masing 20 karya Kaligrafi dengan aksara Tionghoa, serta 20 karya lainnya yang berupa pernak-pernik paper art untuk dekorasi interior. Karya-karya itu merupakan hasil dari kerjasama tiap kelompok yang terdiri 3 hingga 4 mahasiswa.

Tiap karya, lanjut Diana nantinya akan mendapatkan penilaian. Karena karya yang dipamerkan merupakan bagian dari tugas mata kuliah disemester 6 program studi Desain Interior Universitas Keristen (UK) Petra Surabaya.

“Tiap kelompok diminta membuat satu karya Kaligrafi dan satu karya pernak-pernik yang mengandung makna baik dalam budaya Tionghoa untuk dekorasi interior,” kata Diana yang menyebut beberapa kriteria penilaian diantaranya, kerapian dan keindahan serta makna karya.

Diawal perkulihan dulu, para mahasiswa dibekali materi teori mengenai sejarah dan budaya Tionghoa dengan tujuan supaya mahasiswa dapat memahami konsep pemikiran dan budaya Tionghoa khususnya yang diterapka dalam desain-desain khusus Tionghoa.

Dan setelah ujian tengah semester, kembali mahasiswa diajak belajar untuk mengaplikasikan pemahaman mereka mengenai sejarah dan budaya Tionghoa kedalam wujud desain elemen dekoratif untuk interior.

Satu diantaranya adalah: menulis Kaligrafi aksara-aksara Tionghoa untuk dekorasi interior yang mengandung makna-makna baik (auspicious) dalam budaya Tionghoa.

Juga membuat paper art dengan bahan dasar kertas Angbao serta pembuatan simpul tali yang mengandung makna-makna positif dan baik dalam budaya Tionghoa. Kemudian karya-karya itu dipamerkan.

“Mata kuliah ini sangat berguna, sebab kita akan menjadi tahu bagaimana menata ruangan yang baik sesuai dengan kepercayaan Tionghoa kental. Tidak sulit membuat tugas yang diberikan asalkan memahami konsep saat awal perkuliahan dimulai dulu,” ungkap Steffi Alyssandra Purwanto mahasiswi Prodi DI kelompok 16.

Suasana berbeda memang terlihat di kawasan lantai 3 gedung P kampus UK Petra Surabaya, Kamis (18/5/2017), karena sejumlah mahasiswa mengenakan pakaian tradisional Tionghoa, serta para mahasiswi yang tampil mengenakan cheongsam warna merah.(tok/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 14 Mei 2024
25o
Kurs