Senin, 6 Mei 2024

Museum Sarana Edukasi dan Akses Informasi Perjalanan Bangsa

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Museum 10 Nopember di kompleks Tugu Pahlawan Surabaya, ramai pengunjung mendekati peringatan Hari Pahlawan. Foto: Totok /Dok.suarasurabaya.net

Museum masih diandalkan sebagai tempat edukasi bagi anak sekolah. Ada banyak museum di Surabaya, seperti Museum 10 Nopember, Museum WR. Supratman, Museum House of Sampoerna, Museum Bank Indonesia, Museum Kesehatan, dan Museum Sejarah Perjalanan TNI AL (Fleet House).

Salah satu museum yang masih dijadikan sarana edukasi yaitu, Museum Kesehatan di Jalan Indrapura.

Susetyaning Rahmawati penanggung jawab Museum Kesehatan Surabaya saat ditemui Andri Hariyanto dari Radio Suara Surabaya mengatakan, banyak sekolah maupun dari perguruan tinggi yang menjadikan Museum Kesehatan sebagai tempat praktik. Biasanya museum ini menerima hingga 100 orang lebih.

“Seperti tanggal 1 November lalu, ada 7 bus dari SMPN 17. Sebelumnya juga ada rombongan 3 bus. Jadi banyak rombongan yang datang ke sini, ” kata dia.

Koleksi barang museum biasanya menjadi daya tarik bagi pengunjung, misalnya radio transitor milik Bung Tomo yang bisa ditemukan di Museum 10 Nopember. Begitu juga dengan Museum Kesehatan yang memiliki koleksi unik berupa barang ilmu hitam atau santet.

“Selain itu kami juga mempunyai suatu ruangan dunia lain, ada celana anti perkosaan. Nah, itu yang jadi ketertarikan masyarakat,” ujar dia.

Namun koleksi itu sebenarnya bukan menjadi tujuan utama didirikan Museum Kesehatan. Bukan hanya koleksi ilmu hitam, Museum Kesehatan juga memiliki seperangkat obat-obatan pada jaman perang Jenderal Soedirman.

Suara Surabaya juga sempat mengunjungi Fleet House di kawasan Armatim. Namun keadaan museum terlihat sepi bahkan sudah tutup di siang hari. Biasanya museum ini sering dikunjungi oleh Angkatan Laut Amerika. Fleet House memberikan info grafis perjalanan TNI AL pra kemerdekaan sampai pascakemerdekaan RI.

Menurut Susetyaning, secara umum pengelola museum sekarang dengan dulu cenderung berbeda.

“Karena sekarang itu sudah mengarah ke dunia maya. Bukan hanya dilihat kasat mata tapi kita harus bisa menawarkan apa yang kita punya ke dunia maya. Sehingga masyarakat bisa tertarik untuk mengunjungi tempat ini,” ujarnya.

Tahun 2015, Museum 10 Nopember pernah meraih penghargaan sebagai museum kabupaten atau kota terbaik tingkat nasional dari Direktorat Pelestarian Cagar Alam Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Sudah semestinya, museum harus dilestarikan sebagai sumber kebutuhan untuk mengakses informasi perjalanan sejarah bangsa. Hal itu menjadi tugas serius bagi semua pihak pengelola museum untuk menjadikan museum semakin menarik.(and/ang/ipg)

Teks Foto:
– Museum Kesehatan Dr. Adhyatma di Jl. Indrapura Surabaya.
Foto: Totok suarasurabaya.net

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
30o
Kurs